Madiun (Antaranews Jatim) - BPBD Kabupaten Madiun mengimbau warga mewaspadai hujan deras dan angin kencang yang mulai intens terjadi seiring memasuki puncak musim hujan tahun 2019.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Supriyanto, mengatakan, hujan diprediksi masih terus mengguyur dalam beberapa hari ke depan. Selain hujan, juga perlu diwaspadai potensi angin puting beliung.
"Terutama di wilayah rawan seperti Kecamatan Saradan, Pilangkenceng, Kare, Gemarang, dan Dolopo. Warga yang rumahnya dekat pepohonan besar perlu waspada," ujar Supriyanto kepada wartawan di Madiun, Jumat.
Menurut dia, hujan yang terjadi pada Rabu (9/1) dan Kamis (10/11) telah mengakibatkan pohon tumbang di sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Madiun.
"Paling parah terjadi Kare dan Dolopo. Ada beberapa pohon yang ambruk sampai mengganggu akses jalan, bahkan ada yang menimpa bangunan rumah warga. Tapi, semua sudah tertangani," kata dia.
Pohon tumbang yang menimpa rumah dialami oleh Sriyatun, warga Dusun Gembung, Desa Kepel, Kecamatan Kare. Rumah yang selama ini ditinggali bersama cucunya tertimpa pohon cengkih, bersamaan hujan disertai angin kencang yang melanda desa setempat, kemarin.
Beruntung, Sriyatun dan cucunya berhasil menyelamatkan diri, kendati sebagian atap rumahnya rusak akibat tertimpa pohon tersebut.
"Untungnya, saya dan cucu segera lari keluar. Pohon tumbang itu mengenai atap dan merusak bangunan rumah," kata dia.
Kepala Desa Kepel Sungkono mengatakan, kejadian serupa juga menimpa rumah milik Waji, warga lainnya. Bangunan dapur pria itu berantakan usai tertimpa pohon tepat di samping rumah.
"Hujan deras dan angin kencang membuat banyak pohon di samping rumah yang tumbang. Akibatnya, ada yang mengenai dapur. Untung tidak sampai melukai keluarga saya," kata Waji.
Selain hujan deras yang disertai angin kencang, BPBD juga mengimbau warga Kabupaten Madiun mewaspadai ancaman bencana longsor dan banjir.
Adapun wilayah Kabupaten Madiun yang rawan banjir terdapat di Kecamatan Balerejo, Madiun, Wungu, dan Kebonsari. Sedangkan longsor rawan terjadi di wilayah lereng Gunung Wilis, seperti Kecamatan Kare, Gemarang, Dagangan, Saradan, dan Wungu. (*)