Pamekasan (Antaranews Jatim) - Wakil Bupati Pamekasan, Jawa Timur Raja`e meminta masyarakat menciptakan situasi sejuk menjelang pelaksanaan pemilu April 2019, dengan cara tidak mengunggah pernyataan yang saling memojokkan
"Pernyataan yang saling memojokkan dan saling menyerang antarpendukung pasangan calon akan membuat situasi memanas. Kita ingin pemilu berlangsung damai dan sejuk," kata Raja`e di Pamekasan, Rabu.
Wabup menyatakan, akhir-akhir ini situasi politik di tingkat lokal Pamekasan cenderung memanas akibat saling hujat antarpendukung Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan bersaing memperebutkan dukungan masyarakat pada Pilpres yang akan digelar April 2019.
Perang opini melalui media sosial sangat berdampak pada situasi dan kondisi di lokal Pamekasan dan Pualu Madura secara umum.
"Jika hal ini terus berlanjut, maka kondisi kita tentu tidak akan tenang," katanya.
Apalagi, sambung dia, hal-hal yang dipublikasikan berisi saling menyerang dan saling mengejak, dan saling menjelek-jelekkan.
"Akan lebih baik, jika apa yang diunggah di media sosial itu kampanye yang bersifat mendidik, mencerahkan dan mencerdaskan," katanya.
Wabup juga mengajak agar media massa ikut membantu menyejukkan kondisi politik yang kian memanas tersebut dengan menyampaikan pemberitaan yang damai, berimbang dan tidak saling memojokkan.
"Dukungan dari semua elemen masyarakat sangat kami harapkan," ujar mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan ini.
Wabup menjelaskan, Pemkab Pamekasan menang telah mengambil langkah untuk meredam agar situasi politik tidak memanas.
Salah satunya dengan melakukan pendekatan dan koordinasi intensif dengan tokoh ulama dan tokoh masyarakat di wilayah itu, termasuk dengan menggencarkan sosialisasi melalui media dan forum terbatas.
"Upaya dengan cara bekerja sama dengan tim Cyber Polres Pamekasan terus kita lakukan. Intinya, kita ingin semuanya berlangsung dengan damai dan aman," pungkasnya. (*)