Pamekasan, Madura Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pamekasan meningkatkan kewaspadaan bencana melalui pendekatan pentaheliks dan peningkatan kesadaran kolektif warga tentang teknik penanggulangan bencana pada musim bencana alam berupa banjir dan tanah longsor seperti sekarang ini.
"Kebijakan ini, karena upaya menekan risiko bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, akan tetapi semua elemen masyarakat," kata Wakil Bupati Pamekasan Fattah Jasin di Pamekasan, Jawa Timur, Senin.
Ia menjelaskan, berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca buruk masih berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Pamekasan, hingga beberapa bulan ke depan.
Sejumlah daerah telah terjadi banjir dan tanah longsor akibat hujan sering turun dengan intensitas deras dan dalam waktu yang cukup lama.
Selain karena faktor alam, faktor manusia juga menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana, seperti banjir.
"Karena dalam kenyataannya masih banyak masyarakat kita ini yang tidak mau peduli pada pelestarian alam dan lingkungan. Contohnya, masih membuang sampah sembarangan dan aliran sungai," katanya.
Karena itu, upaya untuk menggerakkan dan menciptakan lingkungan yang kondusif, perlu peran aktif semua pihak, seperti pemerintah, pelaku usaha, akademisi, organisasi kemasyarakatan dan media.
Jika para pihak ini terlibat secara aktif, sambung dia, maka kalau ada kejadian bencana, risikonya bisa ditekan dan pola penanganan korban saat kejadian dan setelah kejadian bisa tertangani secara efektif.
Sebelumnya, saat menghadiri acara peluncuran pembentukan posko tanggap darurat bencana, Wabup Fattah Jasin menyatakan, Pemkab Pamekasan sudah mempersiapkan banyak hal menghadapi situasi yang tidak menentu seperti sekarang ini.
Selain persiapan jangka pendek berupaya penyediaan sarana dan prasarana kebencanaan, yang juga gencar dilakukan adalah pendidikan dini melek bencana.
"Tujuannya untuk mewujud generasi masa depan Pamekasan yang memiliki kesadaran penuh tentang bencana dan alam sekitar, sehingga pada akhirnya tercipta komitmen dalam berupaya melestarikan alam dan lingkungan," katanya.
Kepala BPBD Pemkab Pamekasan Amin Jabir menyatakan, jenis bencana yang sering terjadi di Kabupaten Pamekasan saat musim hujan seperti sekarang ini berupa banjir, tanah dan angin kencang.
Pamekasan tingkatkan kewaspadaan bencana melalui pendekatan pentaheliks
Selasa, 6 Desember 2022 3:21 WIB
Kebijakan ini, karena upaya menekan risiko bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, akan tetapi semua elemen masyarakat