Menteri ESDM Siap Tindaklanjuti Kebutuhan Jargas di Kota Pasuruan
Selasa, 8 Januari 2019 22:23 WIB
total ada sekitar 57.686 rumah tangga yang belum dapat sambungan dalam program jargas tahun 2018.
Pasuruan (Antaranews Jatim) - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan siap menindaklanjuti kebutuhan jaringan gas (jargas) di seluruh wilayah Kota Pasuruan, Jatim, sebab realisasi saat ini sebanyak 6.314 sambungan di wilayah itu dianggap masih sedikit.
"Sebenarnya kebutuhannya lebih dari 6.314 jargas. Jadi, pak wakil wali kota Pasuruan mohon untuk kirimkan data ke kami agar bisa ditindaklanjuti dalam lima tahun ke depan," kata Jonan usai peresmian jargas yang dipusatkan di Pondok Pesantren Al Salafiyah Kota Pasuruan, Selasa.
Jonan mengatakan, secara keseluruhan pemerintah telah menargetkan hingga akhir tahun 2018 ada 89.727 sambungan jargas di tingkat rumah tangga dan tahun 2019 akan ditingkatkan hingga ratusan ribu sampai 1 juta sambungan rumah tangga..
"Oleh karena itu, untuk Kota Pasuruan kami minta bisa mengajukkannya lagi agar semua masyarakat di sini terpenuhi dan tersambung jargas," kata Jonan.
Wakil Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo yang hadir dalam peresmian itu menyebutkan total ada sekitar 57.686 rumah tangga yang belum dapat sambungan dalam program jargas tahun 2018.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah pusat agar menambah program itu kembali di Kota Pasuruan tahun 2019, agar semua masyarkat bisa terlayani.
Untuk saat ini, kata dia, total yang sudah tersambung dengan jargas sebanyak 6.314 rumah tangga di delapan kelurahan, di antaranya Banggilan, Karanganyar, Kebonsari, Gadingrejo, Genting, dan Kebonagung.
Program Jargas merupakan wujud keberpihakan pemerintah kepada masyarakat dengan mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk kegiatan dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama lapisan menengah ke bawah.
Program ini memiliki penghematan, baik dari sisi konsumen maupun pemerintah, sebab penggunaan jargas dapat mengurangi biaya rumah tangga sekitar Rp90 ribu per bulan per keluarga.
Jargas juga lebih praktis, bersih, murah, mengalir 24 jam, dan aman dibandingkan tabung elpiji kemasan 3 kg. Selain itu, program jargas juga akan menghemat subsidi elpiji 3 kg dalam APBN. (*)
"Sebenarnya kebutuhannya lebih dari 6.314 jargas. Jadi, pak wakil wali kota Pasuruan mohon untuk kirimkan data ke kami agar bisa ditindaklanjuti dalam lima tahun ke depan," kata Jonan usai peresmian jargas yang dipusatkan di Pondok Pesantren Al Salafiyah Kota Pasuruan, Selasa.
Jonan mengatakan, secara keseluruhan pemerintah telah menargetkan hingga akhir tahun 2018 ada 89.727 sambungan jargas di tingkat rumah tangga dan tahun 2019 akan ditingkatkan hingga ratusan ribu sampai 1 juta sambungan rumah tangga..
"Oleh karena itu, untuk Kota Pasuruan kami minta bisa mengajukkannya lagi agar semua masyarakat di sini terpenuhi dan tersambung jargas," kata Jonan.
Wakil Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo yang hadir dalam peresmian itu menyebutkan total ada sekitar 57.686 rumah tangga yang belum dapat sambungan dalam program jargas tahun 2018.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah pusat agar menambah program itu kembali di Kota Pasuruan tahun 2019, agar semua masyarkat bisa terlayani.
Untuk saat ini, kata dia, total yang sudah tersambung dengan jargas sebanyak 6.314 rumah tangga di delapan kelurahan, di antaranya Banggilan, Karanganyar, Kebonsari, Gadingrejo, Genting, dan Kebonagung.
Program Jargas merupakan wujud keberpihakan pemerintah kepada masyarakat dengan mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk kegiatan dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama lapisan menengah ke bawah.
Program ini memiliki penghematan, baik dari sisi konsumen maupun pemerintah, sebab penggunaan jargas dapat mengurangi biaya rumah tangga sekitar Rp90 ribu per bulan per keluarga.
Jargas juga lebih praktis, bersih, murah, mengalir 24 jam, dan aman dibandingkan tabung elpiji kemasan 3 kg. Selain itu, program jargas juga akan menghemat subsidi elpiji 3 kg dalam APBN. (*)