Kediri (Antaranews Jatim) - PT Kereta Api Daerah Operasi VII Madiun, Jawa Timur, mengungkapkan volume penumpang saat libur panjang akhir tahun 2018 mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu.
"Dari pantauan memang lonjakan penumpang tinggi, yang terpantau baik saat datang dan berangkat yang lumayan meningkat, termasuk Stasiun kediri merupakan stasiun besar kelas C, yang pelayanan angkutannya melayani kereta api reguler jarak jauh, jarak menengah, dan jarak pendek/lokal," kata Manajer Humas Daop VII Madiun Ixfan Hendriwintoko di Stasiun Kediri, Minggu.
Ia mengatakan selama 20-22 Desember 2018, secara umum ada kenaikan penumpang. Rinciannya pada 20 Desember volume penumpang datang di Daop VII sebanyak 14.967 penumpang, pada 21 Desember sebanyak 15.616 penumpang, dan 22 Desember sebanyak 17.076 penumpang.
Sedangkan pada tahun sebelumnya, yakni 20 Desember 2017 sebanyak 13.916 penumpang, 21 Desember sebanyak 14.459 penumpang, dan tanggal 22 Desember sebanyak 15.804 penumpang.
"Jika dibandingkan antara tahun 2017/ 2018 dengan tahun 2018/2019 mengalami kenaikan sebesar 8 persen," kata dia.
Sedangkan, untuk data penumpang berangkat dari Daop VII Madiun menunjukan hal yang sama yaitu pada 20 Desember 2018 sebanyak 14.237 penumpang, pada 21 Desember sebanyak 14.294 penumpang, dan 22 Desember sebanyak 15.483 penumpang.
Namun, kata dia, pada tahun sebelumnya pada 20 Desember 2017 sebanyak 13.964 penumpang, 21 Desember 2017 sebanyak 14.086 penumpang, dan tanggal 22 Desember 2017 sebanyak 14.683 penumpang, sehigga ada kenaikan 4 persen jika dibandingkan dengan data tahun 2017/2018.
Ia menyebutkan selama musim liburan kali ini pihaknya lebih memperhatikan faktor pengamanan serta kenyamanan penumpang. Selain ada petugas keamanan dari PT Kereta Api, untuk pengamanan masih ditambah personel dari kepolisian.
"Pengamanan tetap ditingkatkan ketimbang hari biasa. Ada pengamanan di stasiun dan jalur, dibantu koramil dengan tenaga polisi. Masing-masing mengirimkan perwakilan walaupun sebenarnya stasiun aman," kata dia.
Ia mengatakan beberapa potensi terjadinya masalah dalam perjalanan kereta api misalnya terjadi pelemparan gerbong hingga aksi ganjal bantalan rel kereta api.
Jika hal itu dibiarkan, bisa memicu terjadinya masalah dalam perjalanan kereta api, hingga anjlok. (*)