Malang (Antaranews Jatim) - PT Pertamina (Persero) menyiapkan langkah antisipasi adanya hambatan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat tingkat kemacetan yang tinggi, khususnya di wilayah Malang Raya pada saat libur akhir tahun 2018.
Pjs. Operation Head (OH) Terminal BBM Malang PT Pertamina Persero Nilam Permatasari mengatakan bahwa, pihaknya telah melakukan identifikasi terkait titik-titik rawan kemacetan khususnya di wilayah Kota Malang, yang bisa menghambat penyaluran BBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).
"Kelancaran mobil tangki di perjalanan itu sangat berpengaruh terhadap kelancaran distribusi BBM di Kota Malang," kata Nilam, di kantor Terminal BBM Malang, Selasa.
Nilam menjelaskan, beberapa titik yang perlu diberikan perhatian lebih antara lain adalah, Jalan Bendungan Sutami, Jalan Gajayana, area Dinoyo ke arah Kota Batu. Selain itu, Jalan S. Supriyadi Kota Malang, yang mengarah ke Kepanjen, Kabupaten Malang.
Rute pelayanan Terminal BBM Malang sendiri mencakup Kota Malang, Kota Batu termasuk wilayah Pujon, Kabupaten Malang, Blitar, Tulungagung, Lumajang, hingga ke area Sendangbiru di Malang Selatan. Tercatat, ada kurang lebih sebanyak 90 SPBU yang harus dilayani, dimana 20 di antaranya ada di Kota Malang.
"Seperti pada daerah rawan macet, jika diperlukan pengawalan kepolisian, akan kita pakai. Selain itu, seperti di Kota Batu, yang rawan macet, jika diperlukan, akan disiapkan mobil tangki kantong BBM," kata Nilam.
Mobil tangki mengisi BBM di Terminal BBM Malang, Selasa, (18/12/2018) (Antarajatim/Vicki Febrianto)
Berdasarkan catatan Terminal BBM Malang, peningkatan permintaan diperkirakan kurang lebih sebanyak 10 persen. PT Pertamina mengambil langkah antisipasi, supaya kenaikan kebutuhan tersebut bisa terpenuhi, tanpa ada hambatan yang berarti.
Pihaknya saat ini memastikan tidak ada SPBU-SPBU yang kritis atau mengalami kekosongan pasokan. Terminal BBM Malang akan beroperasi selama 24 jam penuh, termasuk pada hari Minggu. Stok yang dimiliki pada fasilitas penimbunan, kurang lebih sebanyak 6.882 kiloliter, yang cukup untuk 3-4 hari.
Berdasarkan data Pertamina, perayaan Natal yang jatuh pada Selasa (25/12) akan menyebabkan puncak kepadatan yang diperkirakan terjadi pada 21-22 Desember, dan 28-29 Desember 2018. Sementara untuk perayaan tahun baru, diperkirakan puncak arus mudik pada 28-29 Desember 2018, dan 2 Januari 2019. (*)