Bulog Madiun dan BI Kediri Gelar Operasi Pasar Jelang Natal

Ilustrasi - Pejabat Pemkot Madiun dan Bulog Madiun saat melepas pemberangkatan komoditas beras, gula, dan minyak goreng yang akan dioperasipasarkan di gudang beras Nambangan Kidul, Kota Madiun. (Diskominfo Kota Madiun)

Melalui OP, harapannya harga di pasaran bisa stabil, sebab Bulog menjamin stok sangat aman

Madiun (Antaranews Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre IV Madiun bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Kediri dan Pemkot Madiun menggelar operasi pasar menjelang hari raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Wakil Kepala Bulog Sub Divre IV Madiun Andromeda di Madiun, Selasa, mengatakan, operasi pasar dilaksanakan guna menjaga kestabilkan harga bahan kebutuhan pokok di pasaran yang biasanya cenderung naik saat hari raya.

"Momentum Natal dan tahun baru biasanya terjadi lonjakan permintaan terhadap bahan kebutuhan pokok, sehingga harga-harga mulai naik. Melalui OP (operasi pasar) harapannya harga di pasaran bisa stabil, sebab Bulog menjamin stok sangat aman," ujar Andromeda kepada wartawan.

Ia memastikan Bulog siap hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mengantisipasi kenaikan harga. Adapun operasi pasar mulai digelar pada hari Rabu (5/12) hingga jelang Natal dan tahun baru mendatang sesuai kebutuhan pasar.

"OP akan digelar di lima titik lokasi, yakni di Pasar Besar, Pasar Sleko, dan tiga kantor kecamatan se-Kota Madiun, meliputi Kecamatan Taman, Manguharjo, dan Kartoharjo," katanya.

Sejumlah komoditas yang dijual dalam operasi pasar, antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, dan telur ayam ras.

Untuk beras jenis premium kemasan 5 kilogram dijual Rp55.000, telur ayam Rp21.500 per kilogram, gula pasir Rp10.000 per kilogram, minyak goreng dijual Rp12.000 per liter, dan tepung terigu Rp7.500 per kilogram.

Kepala Kantor Perwakilan BI Kediri Djoko Raharto menyatakan, BI akan memberikan subsidi ongkos kirim barang yang dijual dalam operasi, sehingga harga yang dijualnya bisa jauh lebih murah.

"Harga jual di operasi pasar lebih rendah dari harga pasar, namun tidak merusak harga pasar. Itu karena BI memberikan subsidi pada ongkos kirim barang," kata Djoko.

Ia meminta masyarakat tidak merasa panik dengan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok di Kota Madiun yang mungkin terjadi saat mendekati Natal.

Masyarakat juga diminta untuk belanja sesuai kebutuhan dan tidak menimbun, karena stok pangan di gudang Bulog setempat dipastikan aman dan cukup hingga beberapa bulan di awal tahun 2019. (*)