Kota Batu (Antaranews Jatim) - Pameran Batu Shining Orchid Week 2018 dinilai mampu memperkenalkan potensi bisnis dan wisata anggrek khususnya yang berasal dari wilayah Kota Batu, bukan hanya untuk masyarakat setempat, melainkan seluruh Indonesia.
Wakil Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia Dedek Setia Santoso di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani Kota Batu, Jatim, Senin, mengatakan spesies anggrek di Indonesia terdiri atas ribuan jenis.
Tercatat, spesies anggrek yang sudah ditemukan di Indonesia kurang lebih sebanyak 5.000 jenis spesies.
"Pameran ini untuk memperkenalkan potensi anggrek yang ada di Kota Batu, kemudian untuk mempromosikan anggrek petani yang ada di Kota Batu, dan dari Indonesia," katanya.
Menurut Dedek, Batu Shining Orchid Week 2018 kali ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga kalinya. Promosi Kota Batu sebagai salah satu kota yang memfasilitasi pameran anggrek tersebut, dinilai mendapatkan respon yang baik dari kalangan pecinta anggrek.
Selain menyasar segmentasi pecinta dan pelaku usaha anggrek, pameran tersebut juga diharapkan bisa menjadi wadah untuk mengedukasi para pelajar dan mahasiswa, khususnya untuk wilayah Malang Raya.
"Untuk mengedukasi para pelajar dan mahasiswa, karena anggrek memiliki jenis yang beragam," kata Dedek.
Dalam kesempatan itu, pemilik bisnis anggrek Koke Dama Lily Indayani menyatakan bahwa pameran tersebut menjadi ajang promosi khususnya bagi hasil-hasil inovasi masyarakat Kota Batu.
Produk yang dijual adalah bunga anggrek dipadukan dengan teknik menanam asal negeri Sakura, Jepang.
"Kami bisa memperkenalkan produk baru yang merupakan hasil inovasi warga Kota Batu, selain itu, kita juga bisa memasarkan produk kami untuk luar kota," kata Lily.
Koke bisa diartikan sebagai lumut, sedangkan dama adalah bola. Jadi, Kokedama adalah media tanam bunga dari lumut yang berbentuk bola, atau bola lumut Jepang. Hingga saat ini, Lily mengaku mampu meraup omzet mencapai Rp20 juta per bulan dari bisnis tersebut.
Cara yang dipergunakan untuk mempromosikan produk-produk hasil inovasi buatannya tersebut sudah menggunakan sistem online. Namun, mayoritas penggemar anggrek masih menyukai pembelian secara konvesional, yakni dengan mendatangi toko yang ada.
"Sebanyak 60 persen masih menggunakan cara konvensional, karena biasanya pembeli itu ingin langsung melihat. Karena jika online, itu bisa saja tidak seperti yang diharapkan," kata Lily.
Pada penyelenggaraan tahun ketiga Batu Shining Orchid Week 2018 tersebut, makin banyak penggemar anggrek yang tidak hanya berasal dari Kota Batu, Kabupaten Malang, atau Kota Malang saja.
Beberapa penggemar asal Semarang, Yogyakarta, Bali, Bandung, Jakarta, bahkan Papua juga hadir dalam pameran yang berlangsung hingga 25 November 2018 tersebut. (*)
Shining Orchid Week Perkenalkan Potensi Anggrek
Senin, 19 November 2018 15:25 WIB
Salah satu pengunjung pameran Batu Shining Orchid Week 2018 mengambil gambar bunga anggrek yang dipamerkan, di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani Kota Batu, Senin. (19/11/2018). (Antarajatim/Vicki Febrianto)
