Surabaya (Antaranews Jatim) - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur melalui "Muhammadiyah Disaster Management Center" (MDMC) bersiap memberangkatkan relawan ke Palu, Sulawesi Tengah untuk membantu korban gempa dan tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9).
"Kami telah berkoordinasi dengan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jatim untuk memberangkatkan relawan medis ke lokasi bencana," ujar Ketua MDMC PWM Jatim, M. Rofii, kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.
Relawan terdiri seorang dokter, dua orang perawat, dua anggota SAR, dua assesment dan wartawan.
Ia menyebutkan, kebutuhan utama dan mendesak saat masa tanggap bencana adalah makanan, air bersih, fasilitas kesehatan, hunian sementara, selimut, serta makanan bayi dan anak.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan Lazismu se-Jatim untuk penyediaan kebutuhan tersebut. Sebab, Lazismu adalah mitra kebencaan MDMC," ucapnya.
Sementara itu, MDMC Indonesia juga bergerak dengan menerjunkan lima tim respon tanggap bencana.
Lima tim itu terdiri atas Tim MDMC Toli-Toli, MDMC Sulawesi Selatan, MDMC Gorontalo, tim medis RS Muhammadiyah Lamongan, dan RS Muhammadiyah Siti Khatidjah Makassar.
Wakil Ketua MDMC Arif Jamali menyampaikan, tim MDMC Sulawesi Selatan dan tim MDMC di beberapa daerah terdekat sudah berangkat lebih dulu menuju Palu lewat jalur darat.
Respons kebencanaan pertama yang akan dilakukan oleh MDMC Indonesia adalah mendirikan pos koordinasi di Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tengah.
BMKG menyebutkan gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) dengan terpusat di kedalaman 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah, terjadi pada Jumat (28/9), pukul 17.02 WIB.
Gempa ini telah memicu tsunami setinggi 0,5 hingga enam meter di pesisir barat Sulawesi Tengah, bahkan hingga hari ini jumlah korban jiwa mencapai 384 orang. (*)