Jember (Antaranews Jatim) - Aktivis dan akademisi peduli hak asasi manusia (HAM) dari sejumlah negara memaparkan makalahnya tentang isu-isu HAM dalam kegiatan konferensi tahunan yang digelar The Centre for Human Rights, Multiculturalism, and Migration (CHRM2) Universitas Jember, Jawa Timur, 17-19 September 2018.
"Para aktivis dan akademisi, serta mahasiswa yang sedang studi tentang HAM dari berbagai negara memaparkan tentang tulisan mereka mengenai isu-isu HAM yang cukup menarik," kata Direktur CHRM2 Universitas Jember Dr Al Khanif di Jember, Rabu.
Menurutnya konferensi tahunan ketiga yang digelar CHRM2 Unej tersebut bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Komnas HAM, Komnas Perempuan, Migrant Care, Sepaham Indonesia, dan Asia Justice and Rights (AJAR) untuk mengangkat isu-isu tentang HAM.
"Tema yang diambil dalam konferensi itu yakni isu migrasi, diskriminasi, dan proteksi tentang HAM di Asia Tenggara, sehingga dari berbagai paper peserta akan dikumpulkan untuk dijadikan sebuah buku," katanya.
Ia menjelaskan konferensi tahunan itu juga dihadiri oleh beberapa pembicara yakni Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Asia Center Bangkok Dr James Gomez, University of Sydney and Migrant Care Prof Michele Ford, dan Asia Justice and Rights (AJAR) Galuh Wandita.
"Kami berharap konferensi tahunan dengan melibatkan banyak pihak dapat memberikan dampak yang luas kepada masyarakat terkait dengan isu-isu HAM di Indonesia, sehingga memberikan pengaruh terhadap persoalan HAM," ucap dosen Fakultas Hukum Unej itu.
Berdasarkan data panitia, peserta konferensi tahunan CHRM2 Unej itu di antaranya berasal Universiti Kebangsaan Malaysia, Caraga State University Filipina, High Court of Islamabad Pakistan, Australian National University, South Calcutta Grirls College India, University of Kasdi Merbah Algeria, National Research University Higher School of Economic Moscow Rusia, dan Universidad Autonoma Metropolitana Meksiko.(*)
Aktivis-Akademisi Sejumlah Negara Paparkan Isu HAM di Konferensi CHRM2 Unej
Rabu, 19 September 2018 21:47 WIB
Kami berharap konferensi tahunan dengan melibatkan banyak pihak dapat memberikan dampak yang luas kepada masyarakat terkait dengan isu-isu HAM di Indonesia, sehingga memberikan pengaruh terhadap persoalan HAM