Tuban (Antaranews Jatim) - Kawasan hutan di Kecamatan Parengan, Tuban, Jawa Timur, acapkali terbakar disebabkan ada seseorang yang tidak bertanggung jawab membakar daun kering di kawasan hutan.
"Kebakaran hutan di sini sering terjadi juga sekarang ini, ya ada seseorang yang tidak bertanggung jawab sengaja membakar," kata Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Parengan Utara, KPH Parengan, Tuban, Wayan, Rabu.
Namun, menurut dia, kebakaran yang terjadi tidak menimbulkan kerugian, sebab hanya daun kering di bawah tegakan jati yang terbakar.
Ia bersama dengan dua petugas memadamkan kebakaran kawasan hutan di Desa Parangbatu, Kecamatan Parengan, secara tradisional, dengan memanfaatkan daun yang masih hijau kemudian di
manfaatkan memadamkan api yang membakar daun kering.
"Sudah tak terhitung kebakaran hutan yang terjadi selama kemarau. Kami selalu harus memadamkan secara tradisional," ucapnya menambahkan.
Pantauan Antara di sepanjang jalan masuk menuju objek wisata air panas Prataan di Desa Wukiharjo, Kecamatan Parengan, hutan di kanan kiri sepanjang 5 kilometer, di bagian bawahnya di antara tegakan pohon jati berwarna hitam bekas terbakar.
"Hutan yang terbakar di sekitar kawasan objek wisata air panas Prataan, merata, tapi tidak menimbulkan kerugian," kata pengelola objek wisata Prataan di Desa Wukiharjo, Kecamatan Parengan, Dharmuka.
Meski kawasan hutan di sepanjang lokasi bekas terbakar, tidak menganggu pengunjung dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, termasuk lokal berkunjung ke objek wisata setempat.
"Pengunjung tidak terganggu kebakaran hutan, sebab kebakaran langsung bisa dipadamkan," ucapnya menambahkan.
Data di KPH Parengan, Tuban menyebutkan wilayah hutan KPH Parengan memiliki luas 17.633,3 hektare, dengan rincian di Bojonegoro seluas 2.763,30 hektare dan Tuban 14.870 hektare.
Kepala Bidang Pemadaman Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro Sukirno, menambahkan pemadamakan kebakaran hutan di wilayahnya dilakukan dengan memanfaatkan mobil unit pemadam kebakaran sepanjang lokasinya terjangkau.
"Kalau lokasi kebakaran jauh dari jalan raya ya pemadaman kebakaran hutan dilakukan secara tradisional," ujarnya. (*)