Gresik (Antaranews Jatim) - Sekelompok mahasiswa Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) Kabupaten Gresik, Jawa Timur menyebut perilaku sadar halal berbasis teknologi di wilayah setempat masih rendah, karena pemanfaatan gawai dianggap kurang bijak.
"Hasil survei kami cukup mengejutkan, ternyata baru 62,1 persen penduduk Kabupaten Gresik belum sadar mengenai perilaku halal berbasis teknologi," kata Adhi Putra Benowo, salah seorang mahasiswa Sistem Informasi UISI yang melakukan penelitian terkait hal itu di Gresik, Selasa.
Ia bersama dua rekannya, yakni Juliana Kristi dan Ilham Cahya Putra Ramadan melakukan penelitian terkait prilaku sadar halal berbasis teknologi selama enam bulan.
Metode penelitian dilakukan secara kuantitatif, dengan jumlah responden sebanyak 209 orang di Kabupaten Gresik yang berusia produktif antara 18-40 tahun, dengan mayoritas pekerjaan pelajar/mahasiswa.
"Namun demikian, mereka ternyata memiliki kesadaran yang lemah terhadap perilaku halal berbasis teknologi, karena penggunaan gawai dianggap kurang bijak, meski MUI menyediakan aplikasi sadar halal," katanya.
Selain itu, mayoritas responden juga tidak mengetahui bahwa pada barcode (kode barang) sebuah produk juga terintegrasi dengan informasi sertifikasi produk halal.
"Mereka juga belum pernah mengecek informasi kehalalan produk melalui laman halalmui.org dengan nomor sertifikat, nama produk atau nama produsen," katanya.
Dikatakannya, penelitan dilakukan karena Kabupaten Gresik dikenal sebagai Kota Santri, yakni mayoritas penduduknya beragama Islam dan didukung dengan visi daerah untuk mewujudkan Gresik yang agamis.
Selain itu, penelitian juga didasari dari kewajiban masyarakat Muslim untuk mengkonsumsi produk halal, dan pengenalan aplikasi Halal MUI yang diluncurkan sejak tahun 2014.
'Kami berinisiatif untuk meneliti perilaku sadar halal berbasis teknologi di Gresik, namun tidak semua masyarakat di Gresik mengetahui hal ini, karena belum mengetahui aplikasi tersebut," katanya.
Sementara itu, biaya penelitian didapat dari hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Sosial Humaniora (PKM PSH) yang berasal dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi.
"Adanya penelitian ini, tim PKM ini mampu meningkatkan perilaku sadar halal khususnya pada masyarakat Gresik," kata Adhi. (*)
UISI : Prilaku Sadar Halal Berbasis Teknologi Rendah
Selasa, 17 Juli 2018 10:00 WIB
Metode penelitian dilakukan secara kuantitatif, dengan jumlah responden sebanyak 209 orang di Kabupaten Gresik yang berusia produktif antara 18-40 tahun, dengan mayoritas pekerjaan pelajar/mahasiswa.