Gresik, (Antara Jatim) - Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) yang terletak di Kabupaten Gresik, Jawa Timur mengenalkan puluhan mahasiswa barunya dengan budaya lokal wilayah setempat, yakni pembuatan "damar kurung" atau sejenis lampu hias, sebagai salah satu materi wajib kamus tersebut.
Dosen Sistem Informasi UISI, Grandys Frieska Prassida dikonfirmasi di Gresik, Minggu mengatakan pengenal budaya lokal adalah salah satu bagian agenda rutin dalam kaderisasi mahasiswa baru.
Dalam kegiatan itu, mahasiswa juga diajak melakukan pengenalan sejumlah komunitas yang ada di Gresik, seperti Kelas Inspirasi Gresik (KIG) dan Gresik Movie agar mahasiswa yang setiap harinya melakukan kegiatan belajar di Gresik mampu mengenal nilai kearifan lokal setempat.
"Damar kurung merupakan seni budaya asli Gresik berupa damar atau lampu yang rangkanya dibentuk segiempat. Tiap sisinya di tutup dengan kertas yang telah dihias dengan gambar kehidupan sehari-hari," katanya.
Grandys menyebutkan sengaja menjadikan pembuatan damar kurung sebagai kegiatan wajib bagi mahasiswa baru agar mereka tidak hanya mengenal kampusnya, tetapi juga mengetahui budaya di Gresik dan komunitasnya.
"Dalam kegiatan itu, saya mengamati mahasiswa begitu antusias dalam pengerjaan gambar untuk damar kurung. Tema damar kurung bermacam-macam, salah satunya konsep 'Spirit of Sunan' yang sering digaungkan oleh Semen Indonesia. Spirit of Sunan dipilih menjadi filosofi UISI yaitu mencontoh sikap yang telah diberikan oleh Sunan terutama Sunan Giri dan Malik Ibrahim," katanya.
Ketua Pelaksana Kegiatan Mahasiswa Baru Rina Fridi mengatakan pengenalan budaya lokal Kabupaten Gresik bertujuan agar mampu menumbuhkan pengetahuan bahwa mahasiswa bukan hanya dapat mengenal organisasi dalam kampus, namun juga di luar kampus.
Sebelumnya, UISI pada tahun ajaran 2015/2016 menerima sebanyak 567 mahasiswa baru dalam Sidang Terbuka Senat di Wisma Achmad Yani, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Suparni selaku Ketua Senat mengatakan UISI merupakan pengembangan dari kampus Sekolah Tinggi Manajemen Semen Indonesia (STiMSI).
Ia mengatakan, pendirian UISI diwujudkan melalui Semen Indonesia Foundation (SMIF) yang merupakan lembaga nonprofit perusahaan untuk mengelolah sejumlah kegiatan di bidang pendidikan, lingkungan, sosial, dan pelayanan kesehatan.
"Meski tergolong universitas baru, UISI menjadi universitas favorit bagi mahasiswa baru, terbukti dengan banyaknya pendaftar, dari 847 orang kemudian diseleksi menjadi 567 orang," kata Suparni di Gresik beberapa waktu lalu.(*)