Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur, mengambil contoh udara "ambien" perkotaan di tiga lokasi di Kabupaten Bojonegoro, Rabu.
Analis UPT Laboratorium Lingkungan DLH Pemprov Jatim, Moch. Safi`i, di lokasi pemantauan udara di Bojonegoro, menjelaskan tiga lokasi yang diambil contoh udara ambien yaitu di pertigaan Adipura, di Jalan Untung Suropati dan Perumahan Pondok Asri, di Kecamatan Kota.
Udara ambien adalah udara sekitar, di lapisan troposfer yang apa adanya yang sehari-hari dihirup manusia.
Di tiga lokasi itu, lanjut dia, contoh udara ambien yang diambil yaitu kandungan Amonia (NH3), Ozon (O3), Nitrit (NO2), dan Sulfit (SO2).
"Tiga lokasi yang dipilih selain di lokasi jalan raya yang padat dengan kendaraan juga satu lokasi di pemukiman penduduk.Kami hanya bertugas mengambil contoh udara ambien. Untuk analisis hasilnya ada bagian tersendiri," kata dia menjelaskan.
Menurut dia, pemeriksaan contoh udara ambien itu merupakan pemeriksaan rutin yang dilakukan setiap enam bulan sekali di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.
"Kami juga melakukan pemerinsaan dengan mengambil conoh udara ambien di masing-masing kabupaten/kota, di tiga lokasi, selain di jalan raya yang padat kendaraan bermotor juga di pemukiman," ucapnya menambahkan.
Untuk hasilnya, menurut dia, tidak bisa langsung diketahui, tapi harus melalui pemeriksaan di laboratorium."Ada empat parameter terkait udara yang dipantau," ucapnya menegaskan.
Menjawab pertanyaan, ia mengaku tidak tahu kalau di daerah setempat pernah ada pemeriksaan udara terkait keberadaan industri migas.
Dari data yang diperoleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Mojokerto, pernah memeriksa kualitas udara di empat lokasi di Bojonegoro, atas permintaan pemkab setempat pada 2014.
Kandungan udara yang diperiksa di masing- masing lokasi yaitu SO2 (sulfur dioksida), NO2 (nitrogen dioksida), NH3 (amoniak), O3 (oksidan), TSP (debu) dan PB (timbal), selain juga suhu udara di tiga lokasi.
Kepala DLH Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro Nurul Azizah, sebelumnya, menjelaskan di daerahnya ada peningkatan suhu rata-rata sekitar 1 derajat selsius disebabkan pengaruh keberadaan industri migas juga berkurangnya kawasan hutan.
"Untuk mengatasi peningkatan suhu udara salah satu caranya dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya," kata dia menjelaskan.
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo