Surabaya (Antaranews Jatim) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menetapkan tersangka Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 54 Surabaya KE dalam kasus pencurian soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Dalam kasus ini, Polrestabes Surabaya sebelumnya telah menetapkan dua orang tersangka, masing-masing berinisial IM, usia 38 tahun, dan TH, usia 45 tahun. Keduanya adalah karyawan di sekolah tersebut. IM adalah karyawan bagian teknisi, sedangkan TH adalah staf Tata Usaha.
"Dua karyawan yang terlebih dahulu kami tetapkan sebagai tersangka ini mencuri soal UNBK atas perintah kepala sekolah di tempatnya bekerja," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Sudamiran kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
KE yang menjabat Kepala SMPN 54 Surabaya, diketahui juga sebagai pemilik sebuah lembaga bimbingan belajar yang berlokasi di Jalan Jolotundo, Tambaksari, Surabaya, tempat awal ditemukannya kebocoran soal UNBK.
Kepada polisi, KE berdalih mencuri soal-soal UNBK, melalui dua karyawannya, untuk dibocorkan kepada para siswanya, yang juga banyak mengikuti bimbingan di lembaga belajar miliknya, sebagai ungkapan terima kasih kepada komite sekolah yang dirasa telah banyak membantu memenuhi kebutuhan SMPN 54 Surabaya.
"Karena anak dari anggota Komite Sekolah ini juga mengikuti bimbingan di lembaga belajar miliknya. Tapi itu masih menurut pengakuan dia kepada penyidik. Sekarang sedang kami agendakan pemanggilan terhadap pihak komite sekolah untuk kami mintai keterangan," katanya.
Pencurian soal-soal UNBK itu berlangsung pada 20 April, atau selang tiga hari menjelang pelaksanaan UNBK tingkat SMP atau sederajat.
Polisi mengungkap, atas perintah KE, tersangka IM membobol soal-soal UNBK di ruang laboratorium komputer siswa SMPN 54 Surabaya, melalui alamat identitas personal (IP Adress) yang didapat dari tersangka TH.
Dengan IP Adress itu IM dapat mencuri soal-soal UNBK dari sejumlah komputer di ruang laboratorium komputer siswa, melalui sebuah komputer yang dia akses di ruangan lain kawasan sekolah tersebut.
Soal-soal UNBK yang dicurinya tersebut kemudian dibocorkan melalui pesan "Whatsapp" kepada para siswa di lembaga bimbingan belajar milik KE. (*)