Surabaya (Antaranews Jatim) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya mengedukasi keluarga pasien penderita lupus nefritis yang biasa menjangkiti anak-anak pada peringatan Hari Lupus se-dunia di rumah sakit itu, Rabu.
Ketua Divisi Ginjal Anak RSUD dr Soetomo dr Ninik Asmaningsih Soemyarso SpA(K) mengatakan, edukasi itu dilakukan karena penyakit lupus merupakan autonimun yang bisa menyerang 10 anak dari 100 ribu anak.
"Di RSUD dr Soetomo dalam lima tahun terakhir terdapat lebih dari 100 anak terkena lupus. Jadi jangan merasa kecil jadi karena tidak sendiri. Tetapi anak-anak ini bisa dibantu untuk pulih," ujarnya.
Ninik menjelaskan, penyakit lupus biasa disebut penyakit seribu wajah. Saat terserang lupus, sistem kekebalan tubuh akan sulit mendeteksi mana zat yang buruk dan mana yang baik, maka dari itu jaringan sehat dalam tubuh juga bisa diserang oleh sistem imun tubuh itu sendiri.
"Penyakit lupus kerap ditemukan dengan penyakit ginjal yang kemudian dikenal dengan lupus nefritis," ujarnya.
Meski begitu, lupus belum tentu menyerang ginjal. Pasalnya, kata Ninik, ada pasien yang langsung sakit ginjal bersamaan dengan lupus, ada juga yang butuh waktu setelah lima tahun. "Penyakit ini lebih banyak menyerang anak perempuan dan menjelang remaja," tuturnya.
Salah satu tanda lupus nefritis adalah adanya protein yang keluar bersama urin dengan adanya urine keruh dan berbuih. Selain itu juga dapat ditemukan gejala lain seperti dari mata sembab, ruam kemerahan di pipi, rambut rontok, kaki bengkak hingga sariawan.
"Setiap anak bisa berbeda gejalanya, dan jika memang ditemukan setidaknya lima gejala bersamaan harus diperiksa laboratorium," kata dia.
Penderita lupus ini harus menjalani pengobatan anti-inflamasi dan steroid. Saat kondisi penderita Lupus membaik, tetap diperlukan kontrol setiap bulan untuk memastikan kondisinya.
"Kalau bisa sembuh dan kondisi lebih baik harus bersyukur ya tetapi harus tetap kontrol. Komplikasi lupus bisa gagal ginjal kronis, gagal jantung, tekanan darah tinggi hingga lupus pada otak," ucapnya.
Mengingat bahayanya penyakit ini, memperingati Hari Lupus se-duni yang jatuh pada 10 Meri 2018, di Surabaya juga dibentuk komunitas bagi penderita lupus pada anak. Nama komunitasnya Kolucuya singkatan dari Komunitas Lupus Cilik Surabaya.
"Diharapkan dengan adanya komunitas ini, keluarga bisa saling berbagi informasi terkait Lupus," tuturnya.(*)
Peringati Hari Lupus, RSUD Soetomo Edukasi Keluarga Pasien
Rabu, 9 Mei 2018 16:09 WIB
Kalau bisa sembuh dan kondisi lebih baik harus bersyukur ya tetapi harus tetap kontrol. Komplikasi lupus bisa gagal ginjal kronis, gagal jantung, tekanan darah tinggi hingga lupus pada otak