Beijing, (Antara) - Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun menyemangati para peserta Bimbingan Teknis Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) dengan meneriakkan yel "Pemilih Berdaulat, Negara Kuat".
"Sebentar, kita hitung dulu baru kita sama-sama teriakkan Pemilih Berdaulat, Negara Kuat," ujarnya memberikan komando kepada para peserta Bimtek di Beijing, China, Selasa.
Puluhan peserta Bimtek yang memadati ruang pertemuan salah satu hotel di Beijing bersama Dubes dan anggota Komisi Pemilihan Umum RI Wahyu Setiawan di ruang pertemuan salah satu hotel beberapa kali meneriakkan yel tersebut.
"'Tagline' KPU ini lebih menarik daripada asas Luber. Ayo kita sama-sama teriakkan lagi Pemilih Berdaulat, Negara Kuat," kata Djauhari yang baru berkantor di Kedutaan Besar RI di Beijing itu mulai Senin (23/4).
Menurut dia, menyuarakan pilihan dalam Pemilu adalah hak demokrasi setiap rakyat.
"Oleh karena itu, pelaksanaan Pemilu tidak hanya dilakukan di dalam negeri, tapi juga dilaksanakan di luar negeri, termasuk di Tiongkok, Mongolia dan Korea Utara," kata mantan Dubes RI untuk Rusia merangkap Belarusia itu.
Ia menganggap peran PPLN sangat penting dalam melayani warga negara Indonesia di luar negeri yang ingin menggunakan hak suaranya.
Sementara itu, anggota Komisi Pemilihan Umum RI Wahyu Setiawan mengemukakan bahwa Pemilu kali ini berbeda dari Pemilu sebelumnya karena untuk yang pertama kalinya, pelaksanaan pemungutan suara untuk pemilihan Presiden-Wakil Presiden dan pemilihan anggota legislatif akan dilaksanakan secara bersamaan.
"Pemilu 2019 paling rumit di dunia karena baru kali ini ada pileg dan pilpres serentak. Belum ada pengalaman yang mengikuti jenis ini. Parpol juga kesulitan dalam berkampanye. Mereka mengampanyekan partainya, calon anggota legislatif sekaligus calon presidennya," ujarnya.
Ia juga memohon kepada Dubes untuk memberikan kesempatan yang sama dan adil kepada para calon yang ingin menggunakan kesempatan berkampanye di luar negeri.
Bimtek di Ibu Kota China yang digelar pada 23-25 April 2018 itu diikuti oleh para anggota PPLN dan sekretariat PPLN dari Beijing, Shanghai, Guangzhou, Hong Kong, dan Pyongyang (Korea Utara).
"Saya melihat Bimtek Pemilu di Beijing ini sangat unik karena pesertanya adalah PPLN yang sedang berada di negara yang tidak mengenal Pemilu. Namun, justru ini akan menjadi faktor penguat bagi ibu dan bapak sekalian untuk lebih memahami tentang artinya pentingnya mempersiapkan dan melaksanakan Pemilu dengan baik, guna kemajuan bangsa dan negara," kata Dubes, menambahkan.(*)
Video Oleh M Irfan Imie