Surabaya (Antaranews Jatim) - Evakuasi dump truck atau truk jungkit yang tercebur ke sungai akibat ambruknya Jembatan Widang, di perbatasan Kabupaten Lamongan - Tuban, Jawa Timur, terkendala alat berat "crane", kata petugas Badan SAR Nasional (Basarnas).
Petugas Basarnas Surabaya Andi Pamuji melalui pesan singkat "Whatsapp" kepada wartawan di Surabaya, Selasa malam, menginfromasikan evakuasi untuk sementara dihentikan malam ini dan akan dilanjutkan kembali besok.
"Barusan dilakukan rapat evaluasi bersama Kepolisian Resor setempat dan instansi terkait lainnya yang menyepakati sementara evakuasi malam ini dihentikan dan akan dilanjutkan kembali besok," katanya.
Jembatan Widang di perbatasan Kabupaten Lamongan - Tuban ambrol pada sekitar pukul 11.00 WIB tadi pagi, mengakibatkan sebuah mobil dump truk, serta dua unit truk tronton, dan sebuah sepeda motor terjebur ke sungai.
Sejauh ini petugas Basarnas telah berhasil mengevakuasi tujuh orang korban, seorang di antaranya dinyatakan telah meninggal dunia.
"Seorang korban lainnya mengalami luka berat telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Lamongan. Serta lima korban dalam kondisi luka ringan dibawa ke Puskesmas Widang, Kecamatan Babat, Lamongan," ujarnya.
Selain itu petugas Basarnas juga berhasil mengevakuasi dua truk tonton serta satu unit sepeda motor yang terjebur ke sungai, sehingga tinggal satu unit dump truk yang hingga malam ini belum dievakuasi.
Menurut Andi, evakuasi dump truk sangat penting untuk memastikan tidak ada korban lainnya.
"Evakuasi dump truk terkendala alat berat crane. Kami membawa crane dengan daya angkat 25 ton tapi tampaknya tidak mampu untuk mengangkat dump truk dari dasar sungai," katanya.
Untuk itu, dia memastikan Basarnas saat ini sedang mengupayakan mendatangkan crane dengan daya angkat yang lebih berat lagi ke lokasi sehingga besok diharapkan mampu mengevakuasi dump truk dari dasar sungai.
Evakuasi Truk Jungkit Terkendala "Crane"
Selasa, 17 April 2018 23:50 WIB
Basarnas saat ini sedang mengupayakan mendatangkan crane dengan daya angkat yang lebih berat lagi ke lokasi sehingga besok diharapkan mampu mengevakuasi dump truk dari dasar sungai