Singapura, (Antara) - Sejumlah industri pariwisata asal Yogyakarta menawarkan destinasi-destinasi wisata Kota Gudeg yang layak untuk dipajang di akun media sosial atau "instagramable".
"Selain destinasi-destinasi wisata yang klasik seperti Borobudur-Prambanan-Keraton, Yogya mulai mengembangkan dan menawarkan kepada wisatawan untuk pasar Singapura destinasi yang 'instagramable'," kata Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta Edwin Ismedi Himna di Singapura, Senin.
Dalam tiga hari lalu, pihaknya bersama Dinas Pariwisata Yogyakarta memboyong sekaligus mendampingi para pelaku industri pariwisata di kota pelajar itu untuk berpromosi di ajang "Natas Travel Fair 2018" yang digelar di Singapore Expo, Singapura.
Pihaknya berharap, melalui ajang tersebut, Yogyakarta semakin menjadi favorit bagi wisatawan asal Singapura.
"Beberapa destinasi yang ditawarkan di antaranya Hutan Pinus Mangunan, Puncak Becici di Dusun Gunung Cilik, Desa Gunung Mutuk, Kecamatan Dlingo, Bantul, dan Kalibiru di Kokap Kulonprogo," katanya.
Ada juga air terjun Sampang di Jalan Juminahan, Sampang, Gedang Sari, Kabupaten Gunung Kidul, Telaga Biru Semin, air terjun Kembang Soka, Gua Jepang di Pundong Bantul, destinasi wisata Watu Goyang di Mangunan, Bukit Lintang Sewu, dan Kebun Tebu Gendu yang ada di Girimulyo Kulonprogo.
Pada kesempatan itu, beberapa industri wisata yang turut serta berpromosi yakni agen perjalanan wisata Trend Tour, Mekar Wisata Tour, Start Indonesia Tour serta beberapa industri hotel yakni Grand Zuri, Jambuluwuk Hotel, Grand Ambarrukmo Hotel, dan Boutique Hotel.
Selama ini Bali masih merupakan destinasi favorit untuk masyarakat Singapura, namun Edwin menilai perlunya menawarkan destinasi alternatif lain.
"Yogyakarta sangat bisa menjadi destinasi alternatif untuk masyarakat di Singapura karena banyak sekali pilihan untuk berwisata di Yogyakarta," tuturnya.
National Association of Travel Agents Singapore (Natas) sendiri merupakan pameran pariwisata skala internasional di Singapura yang bersifat B to C (Consumer Show) yang diselenggarakan setiap tahun pada bulan Maret dan Agustus.
Tahun ini pengunjung Natas Travel Fair 2018 diperkirakan mencapai 65.000-70.000 orang dan memenuhi lahan seluas lebih dari 20.000 m2 (800 booth).
Bursa pariwisata itu diikuti oleh sekitar 87 exhibitors lokal dan international antara lain berasal dari China, Jepang, Eropa, Mauritius, Ethiopia, Hawai, Sri Lanka, Taiwan, Fiji, New Zealand, Uzbekistan, dan lain-lain.
Singapura merupakan salah satu fokus pasar wisatawan mancanegara, khususnya ASEAN ke Indonesia,dimana total kunjungan sepanjang tahun 2017 (Januari - Desember 2017) sebanyak 1.512.813 wisman dengan pertumbuhan 2,72 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada 2018, Kemenpar menargetkan wisman Singapura sebesar 1,7 juta kunjungan dari total target 17 juta kunjungan dari seluruh pasar mancanegara. Selama beberapa tahun terakhir Singapura adalah penyumbang inbound terbesar bagi Indonesia.(*)
Video Oleh Hanni Sofia