Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Sebanyak 70 desa yang ada di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur melaksanakan pemilihan kepala desa secara serentak pada hari ini, dengan 14 desa di antaranya diberlakukan pemungutan suara dengan sistem elektronik (E-Voting) dan sisanya 56 desa masih manual.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)?melalui Deputi Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material Prof. Dr.Eng. Eniya Listiani Dewi, Minggu menilai pelaksanaan pemilihan kepala desa di Sidoarjo dari pengamatannya secara umum berlangsung lancar dan keberhasilan ini akan diaplikasikan ke daerah lain.
"Sidoarjo termasuk kabupaten di Jawa Timur yang mengawali pilkades serentak dengan menggunakan `e-voting`, keberhasilan ini akan menjadi barometer bagi daerah lain untuk mengikutinya," ujarnya di Sidoarjo.
Menurut Eniya, perbedaan yang paling dirasakan antara pilkades menggunakan `e-voting` dengan yang masih dicoblos manual adalah dari sisi efisiensi waktu serta jumlah suara yang masuk bisa dipantau.
"Saya tadi coba menanyakan kepada panitia pilkades di Desa Sidokepung Buduran yang belum menggunakan `e-voting`, sekarang sudah berapa persen suara yang masuk? Pihak panitia belum bisa menjawab karena memang belum ada sistem yang mendukung untuk memantau suara yang masuk," katanya.
Bupati Saiful Ilah menilai penerapan "e-voting" merupakan inovasi yang bagus sekali, karena bisa memangkas waktu perhitungan dan antrian.
"Pemungutan suara di desa Kepuhkiriman sebelum menggunakan `e-voting` biasanya baru selesai sampai dengan perhitungan suara hingga tengah malam, sekarang dengan e-voting diperkirakan sore sudah selesai, siang ini suara yang masuk sudah 50 persen dari total jumlah pemilih 14 ribuan," katanya.
Dirinya bersyukur pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak di Sidoarjo berjalan aman, warga dinilai sudah dewasa dalam menyikapi perbedaan.
"Alhamdulillah pelaksanaan pilkades serentak semuanya relatif berjalan aman dan lancar baik yang masih coblos manual maupun yang sudah menggunakan `e-voting," ucapnya.
Ia memastikan pemilihan kepala desa serentak di wilayahnya berjalan aman dan lancar, seluruh jajaran forkopimda kompak mengawal bersama agar sidoarjo tetap kondusif.
"Sidoarjo akan menjadi barometer di Jawa Timur apabila dianggap telah berhasil menerapkan `e-voting`," ujarnya.(*)