Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan pengamanan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jawa Timur tidak terganggu, meskipun jajarannya ikut menangani korban bencana banjir termasuk luapan Bengawan Solo, beberapa hari terakhir.
"Sama sekali tidak terganggu bencana banjir. Pengamanan pilkada tetap berjalan, meskipun petugas juga ikut menangani bencana," kata dia di Bojonegoro, Selasa.
Menurut dia, jajarannya juga ikut menangani korban bencana di sejumlah lokasi, di antaranya, di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, yang terendam air banjir luapan Bengawan Solo.
"Selain ikut menangani bencana ya pengamanan pilkada tetap jalan," ujarnya.
Menjawab pertanyaan, ia mengatakan kondisi bencana banjir luapan Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, nisbi terkendali.
Ia mengaku sudah menginstruksikan jajarannya juga ikut menangani warga terdampak banjir luapan Bengawan Solo di Bojonegoro, Tuban, yang menderita sakit mulai gatal-gatal, juga sakit lainnya.
Meski demikian, pihaknya tetap mewaspadai adanya ancaman berbagai bencana di Jawa Timur, yang dipengaruhi curah hujan tinggi selama Februari-Maret.
"Kewaspadaan tetap kita lakukan dalam menghadapi bencana," ujarnya.
Ia yang didampingi Bupati Bojonegoro Suyoto, juga Kapolres AKBP Wahyu Sri Bintoro, menyerahkan bantuan sembako kepada warga korban banjir luapan Bengawan Solo di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, juga meninjau rehab rumah roboh korban banjir.
Sebuah rumah di desa setempat atapnya roboh, akibat tanah di dekat Bengawan Solo itu longsor, pada Minggu (25/2).
"Saya tidur didepan rumah. Ketika roboh ada beberapa genteng mengenai kaki saya hingga luka," ucap Supriyadi.
Selain di Bojonegoro Irjen Pol Machfud Arifin, juga meninjau korban banjir luapan Bengawan Solo di Rengel, Tuban dan Lamongan.
Pada kesempatan itu, Bupati Bojonegoro Suyoto menyatakan jajarannya juga polres, juga TNI, dan pihak lainnya sangat siap menghadapi meluapnya Bengawan Solo di daerahnya yang merendam 60 desa tersebar di 11 kecamatan, antara lain, Kecamatan Trucuk, Kota, Kanor dan Baureno.
Selama banjir luapan Bengawan Solo berlangsung, katanya, warga terdampak korban banjir juga yang mengungsi dalam kondisi aman, selain memperoleh pelayanan kesehatan juga bantuan sembako.
"Dampak terberat ada tanaman padi sekitar 200 hektare yang rusak terendam air banjir," kata Suyoto kepada Irjen Pol. Machfud Arifin. (*)