Direktur Sales & Marketing PT Bimasakti Multi Sinergi, Suroto dalam keterangan persnya di Surabaya, Selasa mengatakan para pelaku bisnis UKM dan wiraswasta dapat bergabung dalam ekosistem perdagangan online to offline (O2O) bersama Sentra Bisnis FASTPAY.
Keuntungan yang didapat, kata dia, akan lebih besar sebab dari sisi pemasaran sangat luas karena mempunyai sebaran pasar ke seluruh Indonesia, khususnya yang belum tersentuh secara online.
"Di Sentra Bisnis FASTPAY sudah disediakan fitur sistem yang mudah dikelola oleh para pelaku perdagangan elektronik khususnya bagi para supplier atau pemilik UKM, sehingga tidak akan membebani mereka harus mempelajari sistem yang rumit," katanya.
Oleh karena itu, Suroto mengajak pelaku bisnis UMKM, usaha kecil menengah dari berbagai bidang usaha untuk bergabung bersama Sentra Bisnis FASTPAY dalam memasarkan produknya secara O2O ke pasar Indonesia yang lebih luas, karena masih 5 persen saja pasar Indonesia yang bisa dijangkau bisnis daring.
"Bagi Anda para pelaku bisnis UMKM bisa bergabung bersama kami di Sentra Bisnis FASTPAY dan tidak akan memerlukan biaya operasional yang besar untuk pemasaran dan juga untuk SDM yang bisa diminimalisir. Selain itu para pelaku UMKM dapat menggunakan inovasi dari Sentra Bisnis FASTPAY ini yang belum banyak bermain di ranah perdagangan O2O atau online to offline," katanya.
Konsep perdagangan O2O, kata dia, dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia secara lebih luas lagi, sebab bisnis e-commerce sudah mulai berkembang dengan sangat pesat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, dengan nilai transaksi penjualan sekarang mencapai Rp224 triliun.
Ia mengatakan, di Sentra Bisnis Fastpay terdapat peluang untuk ikut berperan serta menjadi pelaku bisnis yakni penjual dan supplier, dimana para pelaku bisnis ini yang banyak di sektor UMKM dengan mudah menggunakan fitur yang sudah disediakan oleh Sentra Bisnis FASTPAY.
"Bisnis UKM merupakan sektor usaha yang paling diminati di Indonesia karena sedikitnya modal yang dibutuhkan serta minimnya resiko kerugian. Usaha kecil menengah seperti ini di Indonesia sendiri menjadi penyumbang terbesar, maka tidak mengherankan jika pertumbuhannya cukup pesat," katanya.(*)