Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta warga Banyuwangi yang berada di Papua membantu pemerintah dalam upaya membangun wilayah paling timur , Papua.
"Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Untuk itu, tak ada kata lain, warga Banyuwangi wajib mendukung pembangunan Papua," kata Anas saat menghadiri acara temu kangen Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Papua di Kota Jayapura, Minggu.
Temu kangen dihadiri para warga Banyuwangi yang sudah hijrah ke wilayah itu sejak 30 tahun lalu. Jumlah mereka yang sekitar 3.000 orang hadir dalam acara tersebut.
"Ikatan kekeluargaan warga Banyuwangi sangat kuat. Meski sudah puluhan tahun meninggalkan Banyuwangi, rasa cinta Banyuwangi-nya bukannya surut atau hilang, melainkan tambah membesar. Kita semua bangga," ujar Anas.
Acara temu kangen juga dihadiri Staf Khusus Gubernur Papua Ikick Sisworo, Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru, Wakil Bupati Jayapura Giri Wijayantoro, anggota Masyarakat Rakyat Papua Victor Tony Wanggai, Ketua Ikawangi Papua Sarminanto.
Anas mengatakan, warga asal Banyuwangi di mana pun berada atau yang biasa disebut diaspora Banyuwangi adalah bagian penting kemajuan daerah. Mereka bisa menjadi duta pemasaran bagi wisata dan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari Banyuwangi.
"Misalnya, produk UMKM Banyuwangi dikirim ke sini lalu dipasarkan. Tentu harus dipetakan pasarnya, mana yang cocok dan dibutuhkan di sini. Kalau ini dilakukan, artinya bapak/ibu turut membantu pembangunan Banyuwangi," kata Anas.
Dalam kesempatan itu, Anas memaparkan sejumlah pengembangan Banyuwangi dalam lima tahun terakhir. Di antaranya perkembangan bandara yang lonjakan penumpangnya mencapai lebih dari 1.300 persen.
Di Banyuwangi juga telah berdiri sejumlah perguruan tinggi negeri, di antaranya Universitas Airlangga yang telah membuka kampus di Banyuwangi dengan empat fakultas, dan kini jumlah mahasiswanya telah mencapai 900 orang dari 19 provinsi. Dalam tiga tahun ke depan, seiring penambahan jurusan dan fakultas, jumlah mahasiswa diprediksi mencapai 5.000 orang.
Di bidang kesehatan, Anas menyampaikan kinerja RSUD Blambangan Banyuwangi yang sudah naik kelas menjadi Tipe B.
"Beberapa penyakit yang dulu harus dirujuk ke Surabaya, sekarang sudah bisa ditangani di Banyuwangi. Sebentar lagi juga sudah bisa pasang ring jantung di Banyuwangi, tidak perlu ke Surabaya lagi," kata Anas.
Acara temu kangen itu berlangsung meriah, yakni diramaikan dengan tarian Gandrung dan musik khas Banyuwangi.
"Kami juga mengangkat Staf Khusus Gubernur, Wawali Jayapura, Wabup Jayapura, dan anggota Masyarakat Rakyat Papua sebagai warga kehormatan Banyuwangi dengan melilitkan batik Banyuwangi di pinggang mereka," ujar Ketua Ikawangi Papua Sarminanto.(*)