"Saya tahunya tadi malam ya jam 23.45 WIB kalau enggak salah. Ada WA saya. Saya kebetulan pas bangun malam, jam 02.30 WIB saya lihat, kok ada WA. Pagi-pagi saya tanya belum dijawab lagi," kata Moeldoko setelah acara serah terima jabatan dengan pejabat sebelumnya Teten Masduki di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Ia pun menceritakan tentang kepanikan sang istri yang "kelabakan" mencari pakaian nasional untuk dikenakannya.
Namun, Moeldoko mengaku tetap santai menghadapinya bahkan mencoba untuk menikmati peran yang baru akan dijalaninya tersebut.
"Istri saya kelabakan karena harus pakai 'uniform' nasional, kan gitu. Tapi ya sudah kita nikmatin," ujarnya.
Pria kelahiran Kediri 8 Juli 1957 itu mengaku memang sudah beberapa kali berkomunikasi secara langsung dengan Presiden, sebelumnya.
"Kalau komunikasi dengan Presiden kebetulan beberapa kali berkomunikasi. Tetapi kan kalau tentara itu mengenal istilah lima menit terakhir. Jadi situasi lima menit terakhir itu yang menentukan," kata Mantan Panglima TNI itu.
Moeldoko juga menyatakan sudah berkoordinasi dengan Teten Masduki, termasuk untuk upaya konsolidasi organisasi sekaligus akselerasinya.
"Kenapa harus dikonsolidasikan? Karena saya harus memahami dulu berbagai persoalan, selanjutnya kita harus segera akselerasi karena kita dituntut oleh waktu," ucapnya.
Moeldoko akan melihat efektivitas sebuah organisasi sehingga tidak serta merta akan mengganti deputi-deputi yang ada di KSP.(*)