Gunung Kidul (Antara Jatim) - Presiden Joko Widodo mengingatkan agar masyarakat tidak hanya menanam bibit pohon, tapi juga tekun memelihara pohon itu hingga pohon besar.
“Jangan hanya manajemen seremonial, menanam 1 miliar, 1 juta pohon, lupakan! Rakyat senang hal konkrit, hal nyata dan yang ada manfaatnya, dan yang bisa kita lihat fisiknya karena ini menyangkut anggaran yang sangat banyak," kata Presiden di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Sabtu.
Presiden menyampaikan hal tersebut dalam acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) Tahun 2017.
Hadir dalam acara tersebut Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Staf Khusus Presiden Johan Budi dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X.
“Anggaran di Kementerian Kehutanan ini gede, bertahun-tahun anggaran habis kalau saya tanya pohonnya ada di mana? Mana yang sudah hijau? Ada yang berani menunjukkan kepada saya?" tanya Presiden dari atas panggung.
Ia pun mengingatkan bahwa bibit yang ditanam seharusnya bukan hanya yang setinggi 30 cm.
“Harusnya yang ditanam yang sudah besar-besar, jangan menanam yang hanya 30 cm, anggaran 2017 keluar pertengahan tahun buat bibit butuh berapa? Paling-paling bibit 3O-40 cm dipaksa ditanam di lapangan tidak ada biaya pemeliharaaan, mana bisa hidup? Bener tidak? Betul, tapi tiap tahun dilakukan seperti itu terus," kata Presiden.
Ia mengatakan bahwa setiap tahun terjadi penanaman bibit, tapi tidak diikuti sampai pohon itu besar.
“Tanaman itu paling jadi makanan kambing, paling mati karena tidak ada airnya, jadi mestinya kalau anggarann keluar sekarang tanamnya tahun depan saat sudah gede dan diikuti biaya pemeliharaan dan dirawat. Kesalahan-kesalahan seperti ini harus diganti semuanya dengan hal-hal lebih nyata, lebih konkrit," ucap Presiden.
Menteri KLH Siti Nurbaya mengatakan bahwa pada HMPI dan BMN hari ini dicanangkan penanaman 45 ribu batang pohon pada 5 bukit di lahan sekitar 15 hektare yang merupakan lahan sultan ground yang mengikutsertakan 300 petani.
Bibit-bibit itu terdiri dari pohon jati, akasia dan buah-buahan yang sudah dipasang dengan "barcode" yang berisi nama pohon dan koordinat.
KLH menargetkan penanaman 50 juta batang pohon per tahun melalui kebun bibit rakyat sebanyak 500 unit yang memproduksi 25-30 ribu batang dan menyediaan 2,5 juta batang produktif.
Sejak 2014-2016 sudah ditanam 22 juta hektare, baik di dalam maupun luar hutan sehingga lahan kritis 24 juta hektare berdasarkan survei pada 2003 ditargetkan berkurang. (*)