Bondowoso (Antara Jatim) - Komunitas SEFTer Jawa Timur menggelar bakti sosial di kaki Gunung Ijen, yakni di Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Minggu.
Ketua Komunitas SEFTer Jatim (JSC) Udin Santoso menjelaskan kegiatan itu merupakan bentuk sumbangsih dan kepedulian para praktisi SEFT (terapi dengan peleapasan emosi negatif) kepada masyarakat yang selama ini mengidap suatu penyakit.
"Kami memang memiliki nilai-nilai yang harus dipraktekkan, yakni berbagi kepada masyarakat. Dalam hal ini kami berbagi ilmu kami untuk membantu masyarakat menjalani hidup sehat tanpa penyakit," katanya.
Pada bakti sosial yang digelar di Kantor Kecamatan Ijen itu, sebanyak 20 orang menjadi peserta untuk diterapi, sementara praktisi SEFT (SEFTer) yang terlibat sekitar 15 orang yang berasal dari Surabaya, Malang, Banyuwangi dan Bondowoso.
Sejumlah orang yang diterapi menyatakan penyakitnya menjadi ringan, bahkan hilang setelah menjalani beberapa kali sesi terapi, termasuk seorang warga yang ingin berhenti merokok.
Sahlan, SEFTer asal Banyuwangi yang selama ini dikenal sebagai penerapi untuk orang yang ingin berhenti merokok, mengulangi beberapa kali sesi terapi terahadap pasiennya. Pada akhirnya, lelaki yang biasa menghabiskan enam bungkus rokok dalam sehari itu menyatakan bahwa saat merokok terasa hambar, bahkan pahit.
"Untuk keinginan berhenti merokok ini butuh beberapa kali terapi agar betul-betul tuntas. Kalau hanya satu kali hanya mengilangkan rasa enaknya saat merokoknya, tapi keinginan untuk merokoknya belum diterapi," katanya.
Sementara SEFTer lainnya, yakni Abdi Salam, juga dari Banyuwangi, berhasil menerapi seorang warga yang sakit di bagian bahunya setelah mengalami kecelakaan. Pada sesi pertama si pasien merasakan sakitnya berpindah ke tempat lain, termasuk ke ujung jarinya. Setelah diterapi sesi berikutnya, akhirnya sakitnya hilang.
Bakti sosial yang dihadiri trainer SEFT Sahid Sumitro itu juga diisi dengan materi bagaimana seorang SEFTer efektif menggunakan ilmu SEFT untuk menerapi orang atau pasien.
SEFT adalah metode penyembuhan untuk penyaki fisik maupun psikis dengan menggunakan teknik ketuk-ketuk pada titik-titik meridian di bagian tubuh manusia. Pengetukan sejumlah titik meridian itu mampu melepaskan emosi negatif dalam diri seseorang yang seringkali tidak disadari menjadi penyebab munculnya penyakit fisik yang bahkan menahun atau akut.
SEFT dikembangkan oleh seorang sarjana psikologi asal Surabaya, yakni Ahmad Faiz Zainuddin, yang diadopsi dari EFT kemudian ditambah dengan aspek spiritual, yakni kekuatan doa untuk penyembuhan.(*)