Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyarankan pendirian panti asuhan harus terstandarisasi sehingga mampu mendidik dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
"Ke depan, panti asuhan harus terstandarisasi, bahkan kalau bisa sesuai standart internasional karena demi pendidikan anak-anak di panti sendiri," ujarnya di sela menghadiri Pra Tanwir I PW Aisyiyah Jatim di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, standarisasi yang dimaksud dimulai dari tempat panti asuhan mulai luas lahan hingga fasilitas di dalam panti, kualitas pendidik dan pengelola hingga metode yang disampaikan kepada siswa panti.
"Ini sangat penting karena anak selama tinggak di panti tidak boleh sembarangan. Apalagi, ditemui ada panti asuhan yang sekadar mendirikan bangunan kemudian menomorduakan pendidikan," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Tak itu saja, orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut juga menyampaikan bahwa panti asuhan harus dikelola sesuai sifat-sifat Rasulullah SAW, yaitu Shiddiq (jujur atau benar), Amanah (dapat dipercaya), Fathonah (cerdas) dan Tabligh (menyampaikan).
"Kalau benar dan jujur pengelolaannya, dapat dipercaya dengan segala pertanggungjawabannya, cerdas sumber daya manusianya serta mampu menyampaikan atau komunikatif maka panti asuhan tersebut Insya Allah selalu dalam lindungan Allah SWT," katanya.
Di sisi lain, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jatim Siti Dalilah Candrawati mengatakan kegiatan yang fokus membahas penanganan masalah anak dan pengasuh anak berharap panti-panti asuhan, terutama yang dikelola Aisyiyah maupun Muhammadiyah semakin berkualitas.
"Ke depan, perkembangan zaman semakin menantang dan anak-anak harus ditangani sebaik mungkin agar tidak salah arah. Nah, melalui kegiatan ini diharapkan bisa menjawabnya," kata dosen UIN Sunan Ampe tersebut.
Sementara itu, bagi daerah atau cabang Aisyiyah di Jatim yang belum memiliki panti asuhan diharapkan segera mendirikannya, terutama untuk panti asuhan putri. (*)
Gus Ipul Sarankan Pendirian Panti Asuhan Harus Terstandarisasi
Jumat, 1 Desember 2017 19:53 WIB
standarisasi yang dimaksud dimulai dari tempat panti asuhan mulai luas lahan hingga fasilitas di dalam panti, kualitas pendidik dan pengelola hingga metode yang disampaikan kepada siswa panti