Malang (Antara Jatim) - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang Asih Tti Rachmi Nuswantari mengimbau warga agar mewaspadai munculnya penyakit leptospirosis pada saat musim hujan karena tahun lalu ratusan warga di daerah itu terserang penyakit tersebut.
"Tahun lalu (Juli 2016) ratusan penghuni Lapas Lowokwaru terserang penyakit ini, bahkan dua orang diantaranya meninggal. Meskipun pada tahun ini sampai sekarang belum ada laporan warga yang terserang, kami mengimbau agar masyarakat tetap waspada," kata Asih di Malang, Jawa Timur, Selasa.
Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira dan disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini. Beberapa jenis hewan yang dapat menjadi pembawa leptospirosis sekaligus menularkannya kepada manusia, di antaranya adalah anjing, hewan pengerat seperti tikus, dan kelompok hewan ternak, seperti sapi dan babi.
Gejala leptospirosis umumnya berkembang dalam waktu 1-2 pekan hingga satu bulan setelah penderitanya terinfeksi bakteri ini dan cenderung membaik minimal dalam lima hari hingga maksimal sepekan setelah gejala muncul. Gejala yang sering muncul pada manusia yang terinfeksi rata-rata seperti terkena flu, yaitu demam, nyeri otot, dan pusing. Leptospirosis juga tidak memiliki gejala khusus sehingga sulit untuk terdiagnosis.
Gejala lain yang sering menyertai, di antaranya adalah mual, meriang, sakit kepala, sakit perut, diare, neri otot, demam inggi, ruang, kehilangan nafsu makan, batuk, iritasi di area sekitar mata, serta area putih mata menguning.
Asih menerangkan penularan virus leptospirosis paling banyak dari hewan ke manusia. Untuk penularan dari manusia ke manusia lain, sangat kecil, kecuali melalui hubungan seksual yang terjadi pada manusia yang terjangkit virus atau dalam masa penyembuhan. Untuk mencegah penyebaran dan penularan penyakit tersebut, harus menjaga kebersihan, khususnya air.
Hanya saja, kata Asih, pada musim hujan seperti sekarang memang agak sulit mendeteksi air terkontaminasi bakteri penyakit atau tidak. Kondisi air harus tertutup dengan baik, terutama air minum dan untuk masak maupun kebutuhan sanitari.
Menurut Asih, yang rawan terhadap penyakit leptospirosis adalah penduduk yang menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci dan kakus (jamban). "Masyarakat harus benar-benar waspada terhadap penyakit ini, sebab gejala leptospirosis yang lebih berat bisa berujung pada komplikasi yang lebih serius, berupa pendarahan hingga gagal fungsi pada organ-organ tubuh tertentu," terangnya.
Selain leptospirosis, lanjut Asih, beberapa penyakit yang wajib diwaspadai masyarakat adalah diare, pes, typus, demam berdarah, dan penyakit kulit. "Pada musim hujan seperti sekarang ini berbagai jenis panyakit mudah sekali menghinggapi masyarakat. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan rumah tinggal dan lingkungan sekitar kita," ujarnya.(*)
