Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Jawa Timur, memastikan sudah melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sebelumnya diduga dalam kondisi tidak layak atau basi saat dibagikan kepada para pelajar di salah satu sekolah di kota itu.
"Sudah kami uji laboratorium, sekarang masih kami melakukan proses," kata Kepala Dinkes Kota Malang Husnul Muarif di Kota Malang, Senin.
Husnul menjelaskan proses pengujian sampel melalui laboratorium itu sebagai upaya memverifikasi penyebab utama menu MBG pada salah satu sekolah menjadi basi saat hendak dibagikan kepada para siswa.
"Apakah basi ini dikarenakan jamur, bakteri, atau penyebab lainnya," ucap Husnul.
Selain itu terkait penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Husnul menyatakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang beroperasi di Kota Malang telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan rekomendasi mengurus dokumen tersebut.
"Yang sudah dilakukan untuk pelatihan penjamah makanan dari 11 SPPG, terus ada lagi tiga SPPG," ujar dia.
Husnul menyebut pelatihan penjamah makanan merupakan salah satu aspek yang dipersyaratkan kepada SPPG untuk memperoleh rekomendasi mengurus SLHS.
Selain pelatihan penjamah makanan, lanjut dia, SPPG juga perlu mengikuti serangkaian verifikasi lainnya, yakni telah disasar pelaksanaan inspeksi kesehatan lingkungan dan pemeriksaan kualitas air oleh Dinkes Kota Malang.
Lebih lanjut pemeriksaan kualitas air meliputi pengecekan terhadap mikrobiologi dan unsur kimia untuk memastikan kondisi SPPG benar-benar sesuai ketentuan dari pemerintah pusat.
"Limbah itu masuk ke dalam pemeriksaan di IKL atau Inspeksi Kesehatan Lingkungan," kata dia.
Tak hanya itu pengecekan turut mencakup hasil pemeriksaan terhadap alat masak dan komponen lainnya yang ada di dalam SPPG.
"Kalau memenuhi syarat, baru kami berikan rekomendasikan untuk mengurus SLHS," ujar Husnul.
