Bojonegoro (Antara Jatim) - Operator minyak dan gas bumi (Migas) Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) memberikan pendidikan kelas umum produksi migas kepada para siswa SMKN 5 Bojonegoro, Jawa Timur, sejak September lalu.
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) 5 Bojonegoro, Suyono, Senin, menyambut baik adanya kegiatan kelas umum yang dilakukan jajaran operator migas lapangan Sukowati, Blok Tuban.
"Ini berarti mereka (Perusahaan Migas Blok Sukowati) merasa ikut bertanggung jawab terhadap pendidikan di Bojonegoro," kata dia.
Menurut dia, dalam kelas umum yang sudah berjalan tiga kali pertemuan itu pengajar dari JOB PPEJ memberikan pengetahuan tentang teori pengeboran kepada para siswa.
Kelas umum ini dilakukan pegawai JOB PPEJ saat tidak sedang bertugas. Dalam waktu kosong itu digunakan untuk mengajar siswa.
Selain itu, lanjut dia, dalam pertemuan hari ini JOP PPEJ memberikan miniatur alat produksi berupa miniatur rig, kepala bor dan kepala sumur migas.
"Selama ini memang jurusan di bidang pengeboran migas masih kesulitan dalam hal praktik," kata dia menjelaskan.
Ia menambahkan sesuai rencana kegiatan mengajar ini akan terus berlanjut sampai akhir kontrak JOB PPEJ dalam mengelola lapangan Sukowati Blok Tuban habis. "Ini sebagai bukti tanggung jawab sosial," ucapnya.
Di SMK Negeri 5 memiliki tiga jurusan yaitu, Teknik Pemboran Minyak Dan Gas Bumi, Teknik Energi Terbarukan, dan Teknik Pengolahan Hasil Pertanian. Di sekolah perminyakan itu baru memiliki enam kelas dengan jumlah siswa sebanyak kurang lebih 180 siswa.
"Acting Field Manager" JOB PPEJ Fauzi Mayanullah mengatakan, pihak operator memang memiliki komitmen untuk mencerdaskan anak bangsa.
Ia berharap, kegiatan belajar mengajar ini tidak hanya selesai setelah serah terima bantuan miniatur prosuksi migas.
"Program ini akan terus berlanjut untuk pengembangan pengetahuan dalam dunia migas. Tujuan berbagi ilmu dan pengetahuan tentang migas," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Kasi Pendidikan, Dinas Pendidikan Cabang Wilayah Bojonegoro Kusnadi mengatakan, dunia pertambangan saat ini mulai banyak diminati oleh masyarakat.
Di SMK Negeri 5 pada PPDB tahun ini sudah banyak menolak calo siswa karena kuota sudah penuh.
"SMK Negeri 5 ini nanti akan dijadikan sebagai sekolah unggulan dijurusan teknik pemboran di Jawa Timur," ucapnya. (*)