Surabaya (Antara Jatim) - Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Kota Surabaya melakukan sejumlah aktivitas guna memperdayakan perempuan, salah satunya dengan menggelar diklat kecantikan.
"Perempuan harus berkualitas dan mandiri, baik secara ekonomi maupun kemampuan berpolitik," kata Ketua KPPG Surabaya Binti Rochma saat menggelar diklat kecantikan di kantor KPPG Surabaya Jalan Aditiyawarman, Minggu.
Menurut dia, diklat kecantikan dengan tema "beauty and smart" kali ini diikuti seluruh kader perempuan Partai Golkar dari 31 kecamatan se-Kota Surabaya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan tersebut kualitas perempuan dapat diperhitungkan dan dihargai. Selain itu, lanjut dia, dengan meningkatnya kualitas perempuan, maka kedepan para perempuan juga bisa diandalkan dan tidak kalah dari kaum adam.
"Kami menginginkan perempuan kader Partai Golkar berkualitas, baik dari segi penampilan yang menarik, pintar serta mandiri," kata Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan DPD Partai Golkar Surabaya ini.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga berharap setelah berpenampilan menarik, maka perempuan Partai Golkar didorong lebih berkualitas, salah satunya juga dibekali pendidikan politik.
"Tidak hanya diklat kecantikan, tetapi juga kegiatan keperempuan, kesehatan dan pelatihan kepribadian," ujarnya.
Binti yang juga anggota DPRD Kota Surabaya mengatakan dengan mengenali pendidikan dasar untuk diri sendiri, ia optimistis perempuan Partai Golkar di Surabaya semakin berkualitas dan diperhitungkan oleh siapapun.
"Dengan berpenampilan menarik, pintar dan mandiri, saya yakin membuahkan perempuan berkualitas. Akan semakin maksimal apabila dibelaki pendidikan politik," ujarnya.
Pada kegiatan ini, KPPG menghadirkan perias nasional, Bu Nus untuk dipercayakan meningkatkan kualitas dari perempuan Golkar Surabaya. Tentunya, kata dia, hal ini menghapus statemen masyarakat bahwa perempuan bukan hanya sebagai teman pendamping belaka bagi kaum laki-laki.
Binti berharap program yang terintragitas ini dapat mendulang suara di Pilkada Jatim 2018 dan Pemilihan Legislatif 2019. Selain itu, ia berharap kuota perempuan dalam Pileg 2019 tidak lagi hanya 30 persen, melainkan bisa naik 40 persen. (*)