Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, intensif meningkatkan jumlah populasi ternak ruminansia besar di wilayah itu guna mendukung swasembada daging nasional.
"Peningkatan tersebut salah satunya dilakukan melalui program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus SIWAB)," ujar Bupati Madiun Muhtarom di Madiun, Kamis.
Menurut dia, Upsus SIWAB di wilayahnya dlakukan dengan melibatkan petugas penyuluh peternakan, mantri kesehatan ternak, dan para peternak di Kabupaten Madiun.
Muhtarom menegaskan Upsus SIWAB tersebut bertujuan mempercepat peningkatan populasi ternak ruminansia besar, baik sapi perah, sapi potong, dan kerbau di wilayah Kabupaten Madiun.
"Sehingga dapat terpenuhinya kebutuhan daging dan susu di tingkat lokal setempat dan nasional guna meraih swasembada daging," kata dia.
Adapun Upsus SIWAB tersebut diwujudkan dengan melakukan kegiatan inseminasi buatan atau kawin suntik terhadap ternak sapi dan kerbau yang ada.
Sejak program tersebut digulirkan, dari target 20.000 ekor ternak ruminansia besar, sejauh ini telah terealisasi sebanyakk 14.800 ekor.
Seperti diketahui Upsus Siwab mencakup dua program utama yaitu peningkatan populasi melalui Inseminasi Buatan (IB) dan Intensifikasi Kawin Alam (Inka).
Program peningkatan populasi tersebut fokus pada upaya pembuntingan masif sapi dan kerbau betina di dalam negeri.
Program tersebut dituangkan dalam peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting yang ditandatangani Menteri Pertanian pada tanggal 3 Oktober 2016.
Secara nasional, upaya khusus tersebut menargetkan akan ada 3 juta sapi dan kerbau bunting yang pada gilirannya nanti dapat menghasilkan 2,4 juta pedet pada tahun 2018. (*)