Bondowoso (Antara Jatim) - Sebanyak 128 peserta lomba paralayang (Paragliding Trip of Indonesia 2017) yang digelar sejak 13-15 Oktober 2017 di Bukit Megasari Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, dinilai dalam ketepatan masing-masing atlet nasional itu saat mendarat.
"Para peserta lomba paralayang lepas landas dari Bukit Megasari Kecamatan Ijen, yang memiliki ketinggian dari tempat mendarat ke lokasi lepas landas (take off) 580 meter dan jarak 'take off'' ke tempat mendarat sekitar tiga kilomater," ujar Komite Penilaian Lomba Paralayang (KPLP) Jawa Timur, Ichuk S Widawharsa di sela lomba "Paragliding Trip of Indonesia 2017" di Bondowoso, Minggu.
Ia mengemukakan, tempat mendarat olahraga paralayang yang lokasinya berada di kawasan wisata Gunung Ijen itu tercatat ketinggiannya sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Masing-masing atlet nasional paralayang itu, katanya, berasal dari berbagai daerah di antaranya, Aceh, Sumatera, Kalimantan, Padang, Manado dan Malang Jawa Timur dan Jawa Barat.
"Mereka (peserta lomba) selama ini mengikuti rangkaian "Paragliding Trip of Indonesia 2017", sesi pertama berlangsung di Majalengka Jawa Barat, sesi kedua di Maninjau Sumatera Barat dan ketiga di Kemuning, Jawa Tengah," katanya.
Ichuk menjelaskan, ratusan atlet nasional yang berlaga pada grand final "Paragliding Trip of Indonesia 2017" itu dibagi dalam enam kategori, yaitu kelas junior putra dan putri, kelas senior putra dan putri, kelas tandem dan kelas lolos lima puluh tahun (Lolita).
"Kami sebagai Komite Penilaian Lomba Paralayang (KPLP) Jatim menilai para atlet saat mendarat atau ketepatan mendarat di lokasi pendaratan yang ditentukan," ujarnya.
Dalam pantauan, "Paragliding Trip of Indonesia 2017" ini diketahui peserta lomba paralayang asal Jawa Tengah, Hening Paradigma memperoleh juara satu kategori putra senior. Sedangkan putri senior dijuarai oleh Eka Nesti Wulansari asal Jawa Tengah.
Total hadiah yang disediakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia berupa uang pembinaan senilai Rp150 juta. (*)