Situbondo (Antara Jatim) - Kepala Dinas Perikanan Pemerintah Kabupaten Situbondo Eko Prayudi mengemukakan pembudi daya ikan kerapu menggunakan keramba jaring apung saat ini kembali menggeliat seiring harga kerapu mulai naik dibanding sejak beberapa bulan terakhir.
"Sejak sepekan terakhir harga kerapu naik menjadi Rp110.000 hingga Rp120.000 per kilogram dari harga sebelumnya hanya Rp85.000 hingga Rp90.000 per kilogram," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Minggu.
Kenaikan harga kerapu, lanjut dia, setelah Pemerintah Pusat menyiasati dengan menyediakan kapal pengumpul atau kapal yang berfungsi sebagai kapal pengangkut ikan kerapu milik pembudi daya dan selanjutnya di isi ke kapal Hongkong yang bersandar di satu titik di wilayah Indonesia.
Rencananya pembudidaya kerapu yang menggunakan keramba jaring apung di Situbondo itu, katanya, akan mulai panen dan menjual kembali ke Hongkong pada pekan ini dengan harga yang sesuai dengan harapan para pembudi daya kerapu.
"Hari Senin (2/10) besok ada beberapa pembudi daya kerapu yang sudah mulai panen, dan diperkirakan kerapu yang di panen ada sekitar 10 ton. Dan kapal 'kolekting' saat ini sudah bersandar di pelabuhan apung Situbondo dan selanjutnya kapal tersebut akan menyuplai ke kapal Hongkong yang saat ini bersandar di Kendari, Sulawesi Tenggara," ucapnya.
Eko menambahkan, para pembudidaya kerapu di Situbondo tampak mulai bersemangat lagi membudidayakan kerapu, terlihat dari pemesanan atau membeli bibit untuk budi daya ikan kerapu tersebut.
"Selama ini memang pembudi daya kerapu mengeluh anjloknya harga kerapu karena kapal Hongkong yang selama ini menjadi pembeli kerapu milik pembudi daya dibatasi masuk perairan laut Indonesia. Tetapi pemerintah saat ini telah menyiasatinya dengan menggunakan kapal pengumpul mengangkut ikan kerapu di Situbondo ke kapal Hongkong," paparnya. (*)