Surabaya (Antara Jatim) - Sedikitnya 2.000 wisatawan lokal maupun mancanegara setiap hari berkunjung ke sejumlah objek wisata yang ada di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Bupati Ngawi Budi Sulistyo, saat dikonfirmasi di sela mendampingi tim kesenian daerahnya dalam acara Gelar Seni Budaya Jawa Timur di Surabaya, Jumat malam, memastikan ada empat objek wisata di wilayahnya yang masing-masing per titik minimal dikunjungi 500 wisatawan setiap hari.
"Kunjungan 500 wisatawan di tiap titik objek wisata per hari itu terdata pada hari-hari biasa atau bukan hari libur. Kalau akhir pekan, Sabtu dan Minggu, atau pada saat tanggal merah yang ditetapkan sebagai hari libur, per titik objek wisata bisa mencapai 2.000 wisatawan," katanya.
Para wisatawan tersebut, menurut dia, mengunjungi empat objek wisata yang selama ini memang menjadi andalan Pemerintah Kabupaten Ngawi, yaitu Waduk Pondok Ngawi, Benteng Pendem, Wisata Sejarah Trinil, dan wisata alam Air Terjun di Lereng Gunung Lawu.
Belum lagi, lanjut dia, wisata air terjun di Lereng Gunung Lawu ada dua, yaitu Air Terjun Pengantin dan Air Terjun Srambang, yang keduanya sama-sama tersembunyi di balik hutan dan pesonanya selalu diburu wisatawan.
"Biasanya kalau dari Air Terjun Pengantin, wisatawan selalu mampir ke perkebunan Teh Jamus, yang memang menjadi ikon pariwisata Ngawi. Di perkebunan ini wisatawan bisa menikmati panorama hijau Lereng Gunung Lawu yang mempesona," ucapnya.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya sedang menandatangani kesepakatan yang tertuang dalam "Memorandum of Understanding" (MoU) dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) untuk lebih mengembangkan wisata Benteng Pendem, yang terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi.
Dia menjelaskan, benteng dengan ukuran bangunan 165 x 80 meter di atas tanah seluas 15 hektar itu dibangun pada tahun 1838, pasca ditangkapnya Pangeran Diponegoro oleh Kolonial Belanda.
"Pasca Pangeran Diponegoro ditangkap, pengikutnya menyebar ke seluruh penjuru, salah satunya yang terbanyak bersembunyi di Kabupaten Ngawi, yang kemudian mendirikan benteng ini sebagai pertahanan untuk melawan Kolonial Belanda," katanya.
Benteng Pendem, lanjut dia, juga merupakan salah satu andalan pariwisata Ngawi, yang akan terus dikembangkan untuk menarik minat wisatawan.
"Intinya perlahan kami bertekad untuk terus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Ngawi. Saya kira itu tidak susah mengingat seluruh objek wisata di sini aksesnya mudah dijangkau karena lokasinya tidak jauh dari Kota Ngawi. Selain itu juga tak jauh dari Solo karena wilayah kami berbatasan dengan Jawa Tengah," ucap Bupati yang akrab disapa Kanang ini. (*)
Video oleh: Hanif Nasrullah