Surabaya (Antara Jatim) - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa memberi hadiah sebuah mukena kepada seorang ibu asal Myanmar yang ditemuinya di sela menjalankan ibadah haji di Masjidil Haram, Mekah, Saudi Arabia, kata pejabat Kementerian Sosial.
Staf Khusus Mensos Prof M Mas'ud Said, PhD kepada wartawan di Surabaya, Minggu menginformasikan Mensos Khofifah terenyuh saat bertemu seorang ibu yang dari identitasnya diketahui berasal dari Myanmar saat akan menunaikan salat Maghrib di Masjidil Haram, Mekah, pada Sabtu (2/9) petang waktu setempat.
Ibu asal Myanmar itu, sebagaimana digambarkan Khofifah ketika menceritakannya kepada Mas'ud melalui sambungan telepon seluler, mengenakan mukena yang terbilang sangat sederhana.
Peristiwa pengusiran yang menimpa Muslim Rohingya di Myanmar belum lama lalu, lanjut Mas'ud, menambah rasa iba Mensos Khofifah saat melihat kesederhanaan mukena yang dikenakan seorang ibu yang dijumpainya di Masjidil Haram itu.
Mensos kemudian mengeluarkan sebuah mukena dan memberi isyarat untuk diberikan.
"Mensos Khofifah bersyukur karena mukena yang ditawarkannya bersambut. Bahkan Mensos sendiri yang kemudian memakaikan kepada ibu itu," kata guru besar Ilmu Pemerintahan di Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Mensos, lanjut Mas'ud, menyaksikan betapa Ibu asal Myanmar itu merasa senang mengenakan mukena pemberiannya.
"Saya membayangkan betapa berat kehidupan beragama bagi Muslim di Myanmar saat ini," ucap Mensos saat menceritakan pengalamannya ini kepada Mas'ud melalui sambungan telepon seluler, yang kemudian diceritakan kembali kepada wartawan di Surabaya.
Mensos Khofifah berangkat melaksanakan ibadah haji atas seizin Presiden Joko Widodo untuk memenuhi undangan dari Kedutaan Besar Saudi Arabia, yang diyakini sama sekali tidak mengganggu kuota jamaah haji Indonesia.
Keberangkatan Khofifah ditemani putra bungsunya Ali Mannagalli Parawansa melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, pada 27 Agustus lalu.
Menurut Mas'ud, selama di Tanah Suci, Mensos Khofifah terus intens berkomunikasi dengannya melalui sambungan telepon seluler, termasuk selalu menceritakan pengalaman sosial yang dijumpai selama berada di Tanah Suci.
Selain mengisahkan pertemuannya dengan seorang ibu asal Myanmar, Mas'ud mengatakan, Mensos juga bercerita pengalamannya yang selalu mendengar anak-anak menangis bersahut-sahutan selama tiga hari pertamanya di Tanah Suci.
Pengalaman Mensos lainnya yang diceritakan kepada Mas'ud adalah melihat deretan ibu-ibu menggendong bayi sambil meminta-minta saat berada di Mina.
"Dari pengalaman selama di Tanah Suci, Mensos memetik pelajaran bahwa sepulangnya ke Tanah Air harus lebih mendengungkan problem perlindungan anak dan terpacu untuk segera menyelesaikan masalah-masalah sosial lainnya," ucapnya. (*)