Surabaya (Antara Jatim) - Tiga komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Timur berpamitan dan menyampaikan ucapan berterima kasih kepada masyarakat karena akan mengakhiri masa jabatan pada pertengahan September 2017.
"Kami mohon izin pamit dan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kinerja Bawaslu Jatim selama lima tahun ini," ujar Ketua Bawaslu Jatim Sufyanto kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Ia bersama dua rekannya, Andreas Pardede dan Sri Sugeng Pujiatmiko telah menjabat sebagai komisioner Bawaslu selama lima tahun lalu atau sejak pengambilan sumpah pada 21 September 2012 oleh Bawaslu RI di Jakarta.
Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tersebut meminta kepada masyarakat yang masih memiliki ketidakpuasan terhadap penyelenggaraan Pilkada untuk berkoordinasi sehingga segera ditindaklanjuti.
"Mohon masyarakat yang masih merasa kami punya keputusan dan hutang jabatan untuk melapor. Kami akan selesaikan di sisa masa jabatan yang tinggal tiga pekan ini," ucapnya.
Mewakili anggotanya, ia juga berterima kasih kepada Gubernur Jatim Soekarwo dan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, pejabat Pemprov Jatim, Kapolda Jatim, Pangdam V/Brawijaya serta para pemangku kebijakan lainnya yang selama ini turut membantu dan mendukung Bawaslu.
Setelah tak menjabat nanti, ia mengaku akan kembali ke masyarakat dan berencana mengajar kembali sebagai seorang akademisi.
Begitu juga komisioner lainnya, Andreas Pardede, yang mengaku kembali ke masyarakat sembari memikirkan aktivitas selanjutnya.
Sedangkan, Sri Sugeng Pujiatmiko yang ditemui terpisah mengaku akan kembali menjadi seorang pengacara sesuai profesi yang digelutinya sebelum menjabat komisioner Bawaslu Jatim.
Sementara itu, ketiganya akan diganti oleh tiga komisioner baru yang saat ini masih dilakukan proses seleksi terakhir oleh Bawaslu RI, sekaligus mengerucutkan enam nama menjadi tiga nama.
Pada perjalanannya, dua komisioner Andreas Pardede dan Sri Sugeng Pujiatmiko sempat ikut seleksi, namun keduanya gagal pada tahap tes wawancara atau tidak lolos ketika memilih enam nama dari 23 nama yang mengikuti tes. (*)