Destinasi wisata yang menjadikan hutan bakau sebagai ikonnya itu terletak di pesisir pelabuhan pantai Mayangan sebelah utara alun-alun Kota Probolinggo, Jawa Timur. Tidak terlalu sulit untuk menemukan lokasi BJBR karena lokasinya berhimpitan dengan Pelabuhan Mayangan.
Ada beberapa pintu masuk lokasi wisata yang bisa dilalui, namun yang paling menarik untuk dinikmati adalah hutan bakau yang berjajar di sepanjang pantai, bahkan cukup luas dan kaki akan terasa pegal jika menyusuri hutan bakau secara keseluruhan yang melewati jembatan kayu selebar 1,5 meter hingga 2 meter. Begitu rindang, begitu teduh saat melewati belukar hutan bakau tersebut.
Puas menyusuri hutan bakau, pengunjung bisa memandang hamparan laut lepas dari jembatan yang membentang di antara sepanjang tepian laut dan hutan bakau. Pengunjung bisa mengelilingi pantai dengan menggunakan perahu sewa yang disediakan petugas atau mengendarai sepeda angin ang juga disediakan di beberapa titik tanpa dipungut biaya.
Selain wahana ekowisata bakau, BJBR yang memiliki sekitar 89 hektare ini juga memiliki banyak wahana dan spot-spot yang menarik, seperti Jembatan Kayu yang terbuat dari batang pohon kelapa sepanjang 700 meter dan berkelok-kelok yang menjadi jalur utama untuk melihat pemandangan hutan bakau. Saat menyusuri hutan bakau, pengunjung juga masih bisa menikmati berbagai spot menarik untuk latar swafoto (background berselfei ria).
Selain hutan bakau, pengunjung juga bisa merasakan nikmatnya kuliner serba hasil laut (seafood) di Rest-O-tent maupun Kafe Jonggrang Mayangan. Pengunjung dapat bersantai di cafe yang langsung menghadap ke pantai sehingga bisa menikmati pemandagan laut lepas, dan BJBR, sebuah tulisan besar terbuat dari kayu yang merupakan titik pertemuan pengunjung untuk berfoto dan selfie karena tulisan itu sebagai ikon dari BJBR.
Tidak hanya itu, masih ada spot menarik lainnya, yakni Mojangan Beach, yakni pantai buatan yang memiliki pasir putih dan terdapat wahana air mancur, kolam renang air laut yang dilengkapi perahu di pantai buatan tersebut.
Jika pengunjung ingin bersantai dan menginap di BJBR, bisa memilih kamar atau bungalow yang memiliki view laut lepas atau hutan bakau dengan kapasitas mulai dari ua orang hingga untuk ber-15 orang, dengan catatan satu bungalow yang dihuni 15 orang itu hanya tujuh yang berhak atas seluruh fasilitas di villa, termasuk untuk makan pagi dan kamar tidur juga hanya untuk tujuh orang.
Kapasitas villa memang 15 orang, namun yang delapan orang lainnya tidak mendapatkan fasilitas tujuh orang lainnya. Jika ingin mendapatkan fasilitas yang sama, tetap dikenakan biaya, seperti "extra bed" dan makanan dihitung per-"pax" sesuai harga standar BJBR.
Untuk bisa menikmati seluruh wahana di kawasan BJBR, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp15 ribu pada hari kerja, Rp30 ribu pada hari libur dan Rp40 ribu per orang pada hari libur perayaan ari besar (long week end), seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru.
Tak hanya sebagai wahana me-"refresh" alam pikiran pengunjung dengan berbagai ahana dan spot menarik, BJBR juga bisa sebagai lokasi edukasi mengenalkan alam kepada anak didik maupun anak-anak kita sebagai pengunjung.(*)
Video Oleh: Endang Sukarelawati