Bangkalan (Antara Jatim) - Kepala Bulog Sub Divre XII Madura, Jawa Timur, Safarudin Arif menjelaskan, tebusan bantuan beras sejahtera di Kabupaten Bangkalan hingga kini mencapai 66 persen.
"Data tebusan bantuan beras sejahtera ini, sesuai data hasil pendataan petugas di lapangan," kata Safarudin di Bangkalan, Selasa.
Persentase tebusan raskin di Bangkalan, katanya, tergolong tinggi dibanding Kabupaten Sumenep dan Pamekasan, meski Bangkalan masuk kategori kabupaten tertinggal.
Safarudin menjelaskan, tebusan bantuan rastra di Kabupaten Sumenep sebanyak 61 persen, sedangkan Pamekasan masih terdata 24 persen.
"Yang paling tinggi adalah Kabupaten Sampang, yakni 74 persen," kata Safarudin.
Jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) penerima bantuan rastra untuk wilayah Madura saat ini sebanyak 423.816 keluarga. Tahun lalu, 396.690 keluarga.
Perinciannya, pagu KPM di Kabupaten Bangkalan sebanyak 93.575 keluarga, bertambah 8.407 dari sebelumnya 85.268 keluarga. Sampang sebanyak 119.512 keluarga bertambah 10.865 keluarga dari sebelumnya 108.647 keluarga.
Di Kabupaten Pamekasan KPM penerima bantuan sebanyak 82.758 keluarga, berkurang 3.639 dari sebelumnya 86.397 keluarga. Sedangkan di Kabupaten Sumenep sebanyak 128.016 keluarga, bertambah 11.638 dari sebelumnya 116.378 keluarga.
Safarudin Arif menjelaskan, yang menjadi kendala lambatnya penebusan bantuan raskin itu, dari masing-masing kepala desa.
"Sebab kalau surat perintah alokasi (SPA) dari masing-masing pemkab telah kami terima hingga Agustus 2017. Tapi tebusan dari desa masih belum," ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya terus mengintensifkan komunikasi dengan para pihak, khususnya masing-masing pemkab di Madura untuk segera menebus bantuan rastra itu.
"Makanya, kedatangan kami ke Bangkalan ini juga dalam berkomunikasi dengan Pemkab Bangkalan terkait penyaluran bantuan rastra itu," ujarnya. (*)