Guangzhou (Antara) - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi dan Menlu China Wang Yi melakukan percakapan melalui sambungan telepon internasional untuk membahas krisis yang terjadi di Palestina.
Awalnya percakapan tersebut membicarakan tentang peningkatan hubungan Indonesia dengan China, sebagaimana laporan yang dihimpun dari berbagai saluran media resmi di China, Kamis.
"Perkembangan baru hubungan Indonesia dan China sangat diharapkan sesuai konsep 'Belt and Road'," kata Menlu China Wang Yi, Rabu (26/7).
Beberapa media tidak menyebutkan siapa yang terlebih dulu berinisiatif menghubungi per telepon.
Namun China Daily melaporkan bahwa dalam percakapan tersebut Wang Yi mengatakan, kedua kepala negara telah mencapai kesepakatan mengenai program pembangunan strategis dan peningkatan kerja sama.
Dari pihak Indonesia, Menu Retno Marsudi berharap adanya kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak dan sama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan, demikian laporan Kantor Berita Xinhua.
Mengenai konflik terkini Palestina-Israel yang semakin mengkhawatirkan, Retno dan komunitas masyarakat internasional berharap kepada China yang mendapat giliran sebagai Ketua Dewan Keamanan PBB pada bulan ini dapat meningkatkan perannya untuk meredakan situasi di sana.
Wang pun menyatakan bahwa hak-hak rakyat Palestina harus dihormati dan mendesak semua pihak untuk menahan diri dan meredakan situasi melalui dialog lagi.
"Presiden Xi Jinping telah mengajukan empat poin usulan terkait Palestina saat bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbabs pada awal bulan ini," ujar Menlu China itu.
Ia menambahkan bahwa Palestina dan Israel harus sama-sama berupaya menjalin kemitraan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
"China mengupayakan terus berperan positif dalam mengatasi konflik terkini Palestina-Israel," kata Wang kepada awak media resmi di China mengenai salah satu poin percakapannya dengan Retno tersebut.(*)