Kediri (Antara Jatim) - Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah menegaskan pemerintah kota akan membantu sepenuhnya untuk keperluan haji termasuk untuk persiapan pemberangkatan calon jamaah haji ini dengan menyediakan bantuan angkutan untuk para jamaah saat keberangkatan hingga kepulangan.
"Pemkot memberikan fasilitas, buku memori haji, konsumsi pelepasan, bus pemberangkatan dan pemulangan, mobil ambulans, sampai truk pengangkut barang. Kami hanya berharap, sukses ibadah hajinya," katanya dalam acara pelepasan jamaah calon haji di Balai Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu.
Wawali juga meminta jamaah calon haji untuk selalu mematuhi aturan yang berlaku, terlebih lagi saat barada di Tanah Suci, dengan harapan kegiatan ibadah haji bisa berlangsung dengan lancar tanpa ada maalah, bahkan hingga masalah hukum.
"Selain sebagai tamu Allah, bapak ibu juga sebagai tamu negara lain. Patuhi aturan di sana, sebab juga akan bertemu dengan jamaah se-dunia," kata Wawali.
Wawali juga mengatakan, calon jamaah haji yang hendak berangkat ke Tanah Suci tentunya sudah dengan persiapan matang. Ia tetap meminta seluruh jamaah untuk berhati-hati. Walaupun pernah ke Tanah Suci berkali-kali, pembangunan di negara tersebut juga selalu berkembang setiap saat.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Kediri Ahmad Zuhri mengatakan jumlah jamaah calon haji yang berangkat pada musim haji 2017 dari Kota Kediri mencapai 363 orang. Dari jumlah itu, yang termuda adalah jamaah usia 19 tahun sementara yang termuda adalah usia 83 tahun.
Ia juga mengatakan, Kemenag Kota Kediri juga sudah melakukan serangkaian kegiatan, seperti pembinaan maupun manasik haji. Untuk kegiatan manasik, dari kemenag sudah dilakukan dua kali. Kegiatan itu belum yang dilakukan oleh masing-masing KBIH dari jamaah yang memberangkatkan.
"Seluruh jamaah telah melaksanakan manasik haji dua kali, ditambah manasik di tingkat kecamatan. Saat ini sisa pembinaan serta pemberangkatan jamaah pada 28 Juli di aula muktamar," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan jamaah calon haji asal Kota Kediri masuk dalam embarkasi empat, dimana akan berangkat pada 28 Juli 2017. Sebelum keberangkatan, pada 26 Juli 2017, seluruh jamaah diminta mengirimkan tas mereka ke kantor kemenag untuk diangkut kendaraan dan diberangkatkan ke Asrama Haji Surabaya.
Ia juga mengakui, sesuai dengan kuota kloter, harusnya berisi 450 orang. Namun, jumlah jamaah asal Kota Kediri hanya berjumlah 363 orang, sehingga akan digabung dengan kloter asal Surabaya, sebagai upaya memenuhi kloter keberangkatan yang dijadawalkan pada 28 Juli 2017.
"Kota Kediri masuk kloter empat. Satu kloter itu ada 450 orang, sementara jumlah jamaah calon haji asal Kota Kediri itu 363 orang, jadi sisanya ini dicukupi dari daerah lain. Surabaya sebagai penyangga kloter," kata Zuhri.
Terkait dengan pelunasan, ia mengaku semua jamaah calon haji yang sudah terdata mayoritas bisa melunasi pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH). Dari jumlah jamaah yang terdata, hanya ada beberapa yang terpaksa menunda keberangkatan pada tahun depan.
Ia pun menegaskan, dari jamaah calon haji yang berangkat, tetap ada tim yang mengawasi, termasuk dokter. Pihaknya menilai, seluruh jamaah perlu dipantau, termasuk kesehatannya, walaupun usia masih muda. Ia berharap, dengan itu seluruh jamaah bisa berangkat dan pulang dalam keadaan sehat. (*)