Probolinggo (Antara Jatim) - Kepiting rajungan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur terpaksa dipasok dari luar daerah yakni Bima karena tangkapan nelayan setempat berkurang akibat fenomena angin "Gending".
"Kami tidak bisa berlayar jauh akibat fenomena angin Gending, sehingga jumlah tangkapan ikan dan kepiting rajungan berkurang dibandingkan biasanya," kata nelayan di Kecamatan Sumberasih Dodik Budi Wahyu di Probolinggo, Selasa.
Nelayan di Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo yang biasanya menangkap dan mengelola kepiting rajungan harus membelinya dari Bima, Nusa Tenggara Barat karena hasil tangkapan nelayan setempat sangat minim.
Ia mengatakan angin Gending merupakan angin musiman yang muncul sekitar bulan Mei hingga Agustus, namun nelayan tidak bisa memprediksi waktu munculnya angin tersebut karena bisa terjadi sewaktu-waktu.
"Para nelayan hanya bisa melihat awan di atas gunung Kecamatan Gending dan ketika awan tersebut sudah hitam, maka kami segera pulang ke rumah karena khawatir angin kencang di tengah laut dapat menerjang perahu," ungkapnya.
Kondisi tersebut, lanjut dia, berpengaruh terhadap usaha nelayan dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) bidang pengolahan ikan, terutama di kawasan pesisir Sumberasih yang memiliki KUB pengelolaan kepiting rajungan.
"Biasanya nelayan menjaring kepiting rajungan di tengah laut, kemudian hasilnya akan diolah dan dikirim ke Pasuruan dan sebagian diekspor, namun saat ini KUB harus membeli rajungan dari Bima untuk tetap memenuhi permintaan pasar," ujarnya.
Fenomena angin Gending yang hanya terjadi di Kabupaten Probolinggo tersebut membuat tangkapan ikan menurun karena biasanya seorang nelayan dengan perahu jukung bisa menjala ikan dengan berat sampai 20 kilogram.
"Saat ini maksimal nelayan hanya bisa membawa pulang ikan seberat 5-10 kilogram saja yang berdampak pada pendapatan yang menurun. Ibaratnya biasanya nelayan mendapat Rp100.000 per hari, kini hanya berkisar Rp20.000 - Rp40.000 per hari," kata wakil Ketua Forum KUB Nelayan Kabupaten Probolinggo tersebut.
Sementara Kabid Perikanan Tangkap pada Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Wahid Noor Azis mengatakan fenomena angin Gending itu tidak hanya menimbulkan tiupan angin yang kencang di tengah laut.
"Kadang juga memunculkan gelombang yang cukup tinggi, sehingga kami menyarankan agar nelayan lebih berhati-hati dalam menjalankan aktifitas kerjanya dalam menangkap ikan di laut," tuturnya.
Berdasarkan data Dinas Perikanan Probolinggo, jumlah nelayan sebanyak 11.558 orang yang tersebar di tujuh kecamatan yang memiliki pesisir yaitu Kecamatan Paiton, Kraksaan, Pajarakan, Gending, Dringu, Tongas dan Sumberasih.(*)