Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengaku kesulitan mendata para penghuni apartemen yang tersebar di Kota Pahlawan pasca-Lebaran tahun ini.
Kepala Bidang Data dan Inovasi Pelayanan Dispendukcapil Kota Surabaya Etik Wahyu Utami, di Surabaya, Selasa, mengatakan dari 54 apartemen yang telah berdiri di Surabaya, hanya setengah yang bisa ditembus Pemkot Surabaya dalam mendata para penghuninya.
"Itupun tidak semua para penghuni apartemen memiliki itikad baik di saat kami di lokasi. Tidak semua manajemen apartemen 'welcome' kepada petugas. Jadi selalu kami bersinggungan kepada pihak manajamen lantaran tidak bisa 'door to door'," katanya.
Menurut dia, petugas pendataan tidak bisa sampai "door to door" (dari pintu ke pintu) lantaran pihak manajemen apartemen telah menyediakan tempat khusus di aula. "Jadi petugas tidak bisa sampai naik," ujarnya.
Dalam waktu dekat, kata Etik, pihaknya akan berupaya melakukan koordinasi kembali ke pihak pengelola apartemen. "Agenda rutin Dispendukcapil dalam satu bulan melakukan pendataan enam kali. Untuk hari ini dan besok (5/7) belum ada jadwalnya ya," ujarnya.
Hal sama juga dikatakan Kepala Seksi Pemanfaatan Data Dispendukcapil Kota Surabaya Rina Yuliasih. Ia mengatakan bahwa melakukan pendataan penghuni apartemen memang cukup susah, mulai dari petugas bersinggungan dengan pihak manajemen, para penghuni juga sulit didata.
"Dulu pernah ada penghuni yang beritikad baik sampai turun sendiri menemui kami. Apalagi dia warga asing dari Belanda yang dimana dirinya disini kuliah. Nah, ini yang memiliki pekerjaan dan kesibukan yang jelas adanya dan patuh," katanya. (*)