Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menyatakan pihaknya saat ini sedang mengumpulkan bukti-bukti terkait insiden pistol meletus milik Birgadir EBH di Kabupaten Banyuwangi, Jumat (30/6) hingga mengakibatkan satu warga sipil meninggal dunia.
"Kami sudah turunkan tim yang diketuai langsung Kabid Propam Polda Jatim untuk melakukan pengecekan guna mencari data dan fakta secara menyeluruh setelah tahu ada kabar insiden tersebut," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin.
Barung menjelaskan, hingga saat ini penyelidikan terhadap insiden tersebut masih berlangsung dan Polda masih mengumpulkan bukti-bukti dengan memeriksa Brigadir EBH dan saksi-saksi yang ada.
"Kapolda Jatim sudah menyampaikan, seandainya jika memang terbukti lalai, tentu yang bersangkutan akan ditindak secara tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang ada," tuturnya.
Hal itu, kata dia, sebagai komitmen dari Kapolda untuk menuntaskan kasus tersebut secara terbuka sehingga masyarakat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
"Untuk korban pasti kami akan memberikan santunan, tetapi kami berbicara bagaimana menyelidiki kasus ini hingga semua terbuka untuk masyarakat. Saat ini sudah sampai pada pengumpulan keterangan dan bukti yang ada tapi analisa dan evaluasi butuh waktu," kata dia.
Sebelumnya, Mahrizal Ilham Aulia (34) yang merupakan pekerja harian lepas di Polsek Songgon, Banyuwangi tertembak peluru, setelah pistol oknum polisi milik Brigadir EBH terjatuh saat mengambil telepon genggam dan pistol tersebut meletus mengenai kepala korban di lokasi Pos Pengamanan Wisata Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jumat (30/6).
Setelah mendapat perawatan intensif, Mahrizal Ilham Aulia akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.(*)
Polda Kumpulkan Bukti Insiden Pistol Meletus di Banyuwangi
Senin, 3 Juli 2017 17:38 WIB
"Kami sudah turunkan tim yang diketuai langsung Kabid Propam Polda Jatim untuk melakukan pengecekan guna mencari data dan fakta secara menyeluruh setelah tahu ada kabar insiden tersebut," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin.