Bojonegoro (Antara Jatim) - Petani di sejumlah desa di Kecamatan Sugihwaras, dan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mulai menanam tembakau Jawa, sejak dua pekan terakhir.
Pengelola tanaman tembakau Jawa di Kecamatan Sugihwaras, Bojonegoro, Sanusi, di Bojonegoro, Kamis menyebutkan tanaman tembakau Jawa di Desa Jatitengah, Kecamatan Sugihwaras, sekitar 75 hektare.
Selain itu, kata dia, di Desa Pancur, Kecamatan Temayang, juga ada tanaman jenis Jawa dengan luas sekitar 25 hektare.
"Petani di dua desa itu lebih banyak menanam tembakau Jawa, bukan bukan Virginia Voor Oosgt (VO)." katanya.
Menurut dia, petani ebih senang menanam tembakau Jawa, karena selain tanahnya cocok juga sudah memiliki pasar tembakau Jawa, di berbagai daerah di Jawa Tengah.
Petani yang menanam tembakau Jawa, kata dia, biasanya menjual tembakau daun basah yang kemudian dirajang, selain juga dibuat tembakau asepan.
Tahun lalu, petani di daerahnya bisa menjual tembakau Jawa daun basah dengan harga tertinggi mencapai Rp1.300 per kilogram, rajangan dan asepan mencapai Rp19.000 per kilogram.
"Pemasaran tembakau Jawa di Temanggung, " kata dia dibenarkan Kepala Bidang Tanaman Semusim Dinas Pengairan Bojonegoro Imam Wahyudi.
Baik Sanusi maupun Imam optimitis tanaman tembakau Jawa pada musim tahun ini kualitasnya bisa baik, karena kemarau kering.
Menurut Imam, petani di daerahnya sudah mengambil benih tembakau Jawa jenis Grompol Jatim, dengan jumlah sebanyak 700 gram. Benih tembakau Jawa itu bersertifikasi hasil penangkaran bekerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) Malang.
"Benih tembakau Jawa itu bisa dimanfaatkan untuk lahan seluas 700 hektare," kata dia menjelaskan.
Data pada Dinas Pertanian setempat menyebutkan pabrikan dan pengusaha tembakau akan melakukan pembelian tembakau di daerah setempat sebanyak 10.600 ton tembakau kering, baik tembakau Virginia VO dan Jawa, meningkat dibandingkan tahun lalu sekitar 5.800 ton. (*)
Petani Bojonegoro Mulai Tanam Tembakau Jawa
Kamis, 22 Juni 2017 20:25 WIB
Petani di dua desa itu lebih banyak menanam tembakau Jawa, bukan bukan Virginia Voor Oosgt (VO)