Blitar (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Blitar, Jawa Timur, menggelar acara Kenduri 1.000 Tumpeng sebagai bagian dari haul atau peringatan meniggalnya mantan Presiden Soekarno di area makam, Kelurahan Bendogerit, Blitar.
"Kebetulan saat ini haul yang ke-47, antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat RT, RW semua membaur menjadi satu dengan acara ini," kata Wakil Wali Kota Blitar Santoso di Blitar, Selasa (20/6) malam.
Kegiatan haul itu diperingati dengan doa bersama serta membawa tumpeng. Acaranya digelar di area makam Bung Karno, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, serta di rumah masa kecil Bung Karno, Istana Gebang.
Wawali juga mengatakan, tumpeng itu juga dibuat warga sendiri dan ini adalah wujud kebersamaan, seperti yang diajarkan oleh Bung Karno.
"Ini bentuk kebersamaan seperti yang diajarkan Bung Karno. Masyarakat bahu membahu dan gotong royong bersama, NKRI akan bisa dipertahankan," katanya.
Menurut dia, saat ini Indonesia sedang mengalami cobaan. Berbagai aliran yang dinilai cukup mengganggu kebinekaan sedang melanda bangsa ini.
Namun, ia pun mengaku optimistis dengan semangat kebinekaan, kebersamaan, rukun, yang menjadi pegangan senantiasa di sanubari semua masyarakat, bisa menciptakan masyarakat adil dan makmur.
"Namun, kami yakin semangat kebinekaan, kebersamaan yang menjadi pegangan ada di sanubari bersama, masyarakat menjadi adil makmur," katanya berharap.
Sementara itu, Gigih Mardana, salah seorang warga mengaku sangat senang dengan kegiatan ini. Ia berharap acara ini bisa rutin setiap tahun.
"Kami merasa senang, bersyukur karena pemkot menyelenggarakan kegiatan yang sangat bermanfaat dn meriah. Harapan kami bisa rutin setiap tahun," kata Gigih.
Sebelum dimulai, acara tersebut sebelumnya dimulai dengan kegiatan doa dan tahlil bersama yang dipimpin pemuka agama setempat. Setelahnya, acara dilanjutkan dengan makan tumpeng bersama.
Selain dihadiri Wali Kota, Wakil Wali Kota Blitar dan muspida lainnya, acara ini juga diikuti ribuan warga Blitar. (*)