Madiun (Antara Jatim) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun memastikan jalur kereta api (KA) di Stasiun Paron telah normal setelah sebelumnya sempat terhambat akibat KA pengangkut bahan bakar minyak (BBM) anjlok di wilayah tersebut pada Minggu dini hari.
"Sekarang ini jalur KA sudah normal dan bisa dilalui seperti biasa," ujar Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun, Supriyanto saat dihubungi.
Menurut dia, normalnya kembali lintasan KA di wilayah Stasiun Paron, Ngawi, setelah tim dari Daop 7 Madiun melakukan evakuasi tiga jam setelahnya.
Peristiwa anjloknya KA pengangkut BBM tersebut terjadi pada Sabtu (17/6) malam. Saat itu petugas penjaga perlintasan kereta di Paron menerima laporan bahwa KA 2617B pengangkut BBM relasi Madiun-Rewulu berhenti di wesel sekitar pukul 22.37 WIB.
Setelah dicek, ternyata gerbong nomor satu kereta dari depan anjlok pada roda depan. Mengetahui kondisi itu, selanjutnya dikirim kereta penolong dari Madiun.
"Sementara rangkaian gerbong yang tidak anjlok ditarik ke stasiun Paron agar tidak menghalangi perlintasan KA," kata dia.
Setelah dilakukan evakuasi oleh tim dari Daop Madiun selama tiga jam lebih, akhirnya gerbong kereta yang anjlok tersebut bisa diangkat pada Minggu pukul 02.15 dini hari.
Pihaknya tidak menampik akibat anjloknya KA pengangkut BBM tersebut, perjalanan sejumlah KA menjadi terhambat. Rata-rata, kereta tersebut terlambat dua hingga tiga jam karena antre terhalang.
Supriyanto menjelaskan, sembilan perjalanan KA yang sempat terganggu tersebut, antara lain, KA Matarmaja relasi Malang-Pasarsenen, KA Malioboro Ekspres relasi Yogyakarta-Malang, KA Majapahit relasi Malang-Pasarsenen, dan KA Krakatau Merak-Blitar.
Kemudian, KA Matarmaja Lebaran relasi Malang-Pasarsenen, KA Gajayana Lebaran relasi Malang-Gambir, KA Bangunkarta relasi Gambir-Surabaya Gubeng, KA Gayabaru Malam Selatan Premium relasi Pasarsenen-Surabaya Gubeng, dan KA Malioboro Ekspres Malang-Yogyakarta.
Pihak PT KAI (Persero) telah meminta maaf atas kejadian ketidaknyamanan tersebut, hal itu murni karena kecelakaan akibat KA anjlok. Manajemen juga telah memberikan "service recovery" terhadap penumpang yang jadwal kereta apinya terlambat hingga tiga jam.
"Pantauan hingga jam 15.00 WIB, tidak ada penumpukan penumpang di stasiun. Kami pastikan jalur KA sudah bisa dilalui dengan lancar kembali saat ini. Kalaupun masih terjadi keterlambatan hanya beberapa menit saja," katanya.
Seperti KA Ranggajati relasi Cirebon-Jember terlambat 42 menit, KA Kahuripan relasi Blitar-Kiaracondong Bandung terlambat 32 menit, dan KA Brantas relasi Blitar-Pasarsenen terlambat 69 menit. (*)