Blitar (ANTARA) - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro memprediksi puncak arus balik menggunakan jasa kereta api akan terjadi pada H+3 Lebaran atau Minggu (9/6).
"Dugaan saya pada H+3, yakni Minggu, karena Senin sudah masuk kerja," kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro saat paresmian Klinik Mediska PT KAI (Persero) di Stasiun Blitar, Jawa Timur, Sabtu (8/6).
Pihaknya juga terus melakukan evaluasi agar dalam pelayanan terutama saat arus mudik dan balik di Hari Raya Idul Fitri 2019 ini bisa lancar. Beberapa kejadian seperti anjloknya kereta api di Nagreg, Jawa Barat, serta fasilitas di stasiun yang masih kurang menjadi pembahasan khusus.
"Setiap malam semua duduk bersama evaluasi apa yang terjadi. Keterlambatan, gangguan ketepatan waktu, info soal keamanan, dilaporkan secara harian," ujar dia.
Ia juga menambahkan, untuk tiket kereta api 95 persen sudah terjual habis oleh calon penumpang kereta api. Padahal, PT KAI sudah menambah rangkaian perjalanan kereta api dalam Lebaran 2019 ini, namun tetap saja animo masyarakat tinggi.
Ia berharap calon penumpang yang ingin naik kereta api selalu rutin mengecek apakah masih ada tiket tersedia atau tidak. Jika dilakukan, dimungkinkan bisa mengetahui ada calon penumpang yang membatalkan perjalanan, sehingga bisa dibeli oleh calon lainnya.
Untuk ke depan, pihaknya juga akan memperbaiki layanan di situs PT KAI, dimana calon penumpang bisa memilih kursi yang diinginkan. Dengan itu, mereka bisa menentukan ingin duduk di gerbong berapa sekaligus melakukan transaksi.
Sementara itu, di wilayah Daop 7 Madiun, volume penumpang juga semakin banyak. Pada H-1, 4 Juni 2019, volume penumpangnya adalah 28.832 orang penumpang, lebih banyak ketimbang 2018, yakni 28.228 penumpang.
Pada hari lebaran, 5 Juni 2019, jumlah penumpangnya adalah 28.211 orang, naik ketimbang di 2018, yang hanya 26.763 orang. Pada hari kedua lebaran, 6 Juni 2019, jumlah penumpangnya adalah 39.707 orang, naik ketimbang di 2018 yakni 37.260 orang.
Sedangkan, pada 7 Juni 2019, jumlah penumpang yang naik di wilayah Daop 7 Madiun dengan total 21.000 orang, dan yang turun di tanggal itu, totalnya adalah 20.220 orang.
Dalam peresmian Klinik Mediska PT KAI (Persero) di Stasiun Blitar tersebut, selain dihadiri Dirut PT KAI, juga sejumlah petinggi PT KAI lainnya, termasuk dari Daop 7 Madiun. Rombongan awalnya naik kereta api menuju ke Stasiun Blitar.
Di lokasi stasiun, Dirut meresmikan klinik tersebut. Rombongan juga sempat meninjau lokasi klinik, termasuk melihat sejumlah ruangan. Beberapa fasilitas yang disediakan misalnya ada poli umum, gigi, farmasi. Ada juga tenaga dokter dan perawat, dengan jam buka mulai Senin hingga Sabtu.
Klinik itu, selain melayani pegawai, juga masyarakat sekitar. Nantinya, di klinik itu juga bisa memanfaatkan BPJS Kesehatan dan akan beroperasi hingga 24 jam. (*)