Tulungagung (Antara Jatim) - Badan SAR Nasional Pos SAR Trenggalek, Rabu berhasil menemukan dan mengevakuasi bocah kelas V SD yang dilaporkan tenggelam di Sungai atau Kali Brantas di Desa Kaliwungu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (6/6).
"Korban kami temukan setelah melakukan pencarian selama kurang lebih empat jam," kata Koordinator Lapangan Tim Pencari Basarnas Pos SAR Trenggalek Yoni Fariza dikonfirmasi usai evakuasi di Sungai Brantas.
Saat ditemukan, tutur Yoni, posisi korban sudah mengambang di tepi sungai Brantas, sekitar 4,5 kilometer dari lokasi ia tenggelam di Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, Tulungagung.
Lokasinya tak jauh dari lapangan Pema, Ngunut. Tim Basarnas menggunakan satu unit perahu karet dibantu warga lalu melakukan evakuasi dengan mengangkat tubuh bicah bernama Aditya Pratama (13) ke daratan.
Kondisi tubuh Aditya saat itu sudah mulai mengembang, tanda pembusukan setelah hampir 24 jam lebih hilang tenggelam dan terseret arus Sungai Brantas pada Selasa (6/6) sekitar pukul 12.00 WIB.
"Jenazah langsung dikirim ke rumah duka, karena keluarga menolak dilakukan visum," katanya.
Berselang sekitar tiga jam, keluarga langsung memakamkan Adit di pemakaman umum desa setempat.
Menurut penuturan Sriatin (35), ibu korban, insiden tenggelamnya Aditya bermula dari permainan adu nyali korban bersama 11 rekan kampungnya saat mandi di tepi Sungai Brantas.
Mereka mulanya saling berolok tentang nyali dan keberanian untuk menyeberangi Sungai Brantas yang sedang surut.
Ada lima anak yang mencoba, termasuk Aditya yang melakukannya lebih dulu hingga akhirnya bocah kelas V SD itu tiba di tengah sungai dan tenggelam terseret arus.
"Aditya sempat berteriak minta tolong dan tangannya menggapai ke atas, namun tak ada yang berani menolong hingga akhirnya hilang terbawa arus," tutur Sriatin menceritakan kisah tragis anaknya.
Adel (5), adik Aditya yang mengetahui kakaknya hanyut lalu pulang dengan menangis dan menceritakan insiden tersebut ke sang ibu, Sriatin. (*)
Basarnas Evakuasi Bocah Tenggelam di Kali Brantas
Rabu, 7 Juni 2017 19:27 WIB
"Aditya sempat berteriak minta tolong dan tangannya menggapai ke atas, namun tak ada yang berani menolong hingga akhirnya hilang terbawa arus," tutur Sriatin menceritakan kisah tragis anaknya.