Sidoarjo (Antara Jatim) - Rais Syuriah PBNU KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) mengingatkan aktivis Ansor dan Banser untuk peka terhadap gerakan sekitar yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam keterangan pers dari GP Ansor Sidoarjo yang diterima Antara di Sidoarjo, Minggu, Gus Mus mengatakan, Ansor dan Banser diharapkan selalu berkoordinasi dengan pihak aparat dalam setiap langkah untuk mengambil tindakan.
"Jangan salahkan Ansor Banser yang mengambil tindakan, karena mungkin pihak lainnya terasa lamban," katanya saat menerima rombongan PC GP Ansor Sidoarjo yang bersilaturrahmi di kediamannya, di Rembang Jawa Tengah.
Kepada Ansor, kiai kharismatik yang juga dikenal sebagai sosok budayawan ini menyampaikan bahwa jika ada pihak yang lamban dalam mengatasi masalah, maka Ansor dan Banser Sidoarjo harus siap bertindak berada di garda terdepan mengawal keutuhan NKRI.
"Ansor dan Banser Sidoarjo harus siap bertindak berada di garda terdepan mengawal keutuhan NKRI," katanya.
Dalam keterangan tertulis itu juga disebutkan jika negara dalam kondisi kritis, konflik kepentingan dan golongan mengooptasi seluruh aspek kehidupan bernegera hingga menyentuk titik sensitif yang mengancam konflik horisontal.
Konflik ini sekaligus membentuk garis demarkasi yang saling berlawanan antara satu sama lain.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran dari beberapa ulama agar aparat dan pemerintah secepatnya harus mengambil langkah taktis dan strategis untuk menghentikan semua ini.
Di tempat terpisah Ketua PC GP Ansor Sidoarjo H Rizza Ali Faizin menambahkan apa yang disampaikan KH Mustofa Bisri merupakan spirit dan energi baru bagi pengurus, kader dan keluarga besar Ansor-Banser sidoarjo untuk tetap waspada dan konsisten menjaga NKRI.
"Hal ini sangat penting mengingat apa yang sampaikan beliau bersamaan dengan momentum yang sangat tepat," katanya
Pihaknya sengaja mengajak sahabat pengurus cabang dan beberapa anak cabang untuk menemui beberapa ulama dengan tujuan memberi motivasi sekaligus memeberi masukan bagi kader dan pengurus yang masih aktif dalam mengambil kputusan.
"Karena kedepan perjuangan makin berat, dan kami berkeyakinan dengan tetap menjalin komunikasi, bersilaturrahmi serta menunggu perintah dari para kyai kami akan komitmen dan siap siaga kapanpun kami akan bertindak ketika bangsa membutuhkan,"ujarnya.(*)